Berita

Dunia

Navi Pillay: HAM Bukan Ciptaan Bangsa Tertentu

SENIN, 01 DESEMBER 2014 | 00:00 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penutupan Forum Hak Asasi Manusia Dunia ke-2 yang digelar di Marrakesh, Maroko (Minggu, 30/11) dihadiri sejumlah pembicara kunci, seperti Mantan Komisioner UNHCR Navanethem "Navi" Pillay dan  Perwakilan Khusus Uni Eropa bidang HAM Stavros Lambrinidis, serta Kepala Suku Indian Manitoba di Kanada, Chief Derek Nepinak.

Forum HAM Dunia di Marrakesh adalah kelanjutan dari forum sebelumnya di Brazil tahun lalu.

Dalam sambutannya di penutupan, Navi Pillay mengatakan, mendengarkan suara rakyat menjadi semakin signifikan dalam perlindungan HAM.


"Kita ingin melihat rakyat menjadi pusat dari proses pengambilan kebijakan yang mempengaruhi hidup mereka," ujar wanita keturunan India warganegara Afrika Selatan ini.

Navi Pillay juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Forum HAM Dunia memiliki arti penting dalam meningkatkan kesadaran manusia di dunia untuk melindungi dan menghargai HAM.

Dia juga mengatakan bahwa HAM bukanlah produk dari masyarakat tertentu. Sebaliknya, HAM memiliki nilai universal yang dapat diterapkan untuk semua kelompok manusia.

Dengan demikian, Navi Pillay juga mengecam pihak-pihak yang ingin mendominasi nilai universal HAM sebagai alat kepentingan politik dan ekonomi.

Senada dengan Pillay, Lambrinidis mengatakan bahwa tidak mungkin mengakui HAM tetapi di saat bersamaan melakukan tindakan-tindakan yang melanggar HAM. Untuk melindungi HAM, katanya, dibutuhkan pengadilan yang independen dan pers yang bebas dari kepentingan politik praktis dan ekonomi.

"HAM adalah bahasa universal yang digunakan kelompok yang tidak memiliki kekuasaan melawan kelompok yang memiliki kekuasaan," ujar diplomat Yunani ini.

Sementara Chief Derek Nepinak dalam sambutannya kembali mengingatkan tentang hak kaum pribumi yang ditindas. Dia mencontohkan kelompok masyarakat pribumi di Kanada yang sampai sekarang masih menghadapi berbagai persoalan HAM.

Tak kurang dari 6.000 peserta mengikuti pertemuan ini. Dalam sambutannya pada pembukaan (Kamis, 27/11), Raja Muhammad VI mengatakan sudah saatnya dominasi kelompok tertentu di dunia terhadap nilai universal HAM dihentikan.

Benua Afrika yang tidak dilibatkan ketika Deklarasi HAM Universal dirumuskan tahun 1948, kata Raja Muhammad VI, tidak mau lagi menjadi tempat eksperimen HAM negara-negara besar. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya