Berita

Dunia

Afrika Tidak Mau Lagi Jadi Ajang Ujicoba HAM Internasional

JUMAT, 28 NOVEMBER 2014 | 15:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Negara-negara berkembang, terutama Afrika, ingin memainkan peranan yang lebih besar dalam diskursus hak asasi manusia di dunia.

Bangsa-bangsa di Afrika, tidak mau lagi menjadi  sekadar objek dari perdebatan dan eksperimen HAM.

Demikian disampaikan Raja Muhammad VI ketika membuka Forum HAM Sedunia Kedua di Marakesh, Maroko (Kamis, 27/11). Pidato Raja Muhammad VI mengkritisi standar HAM interansional yang terkadang abai terhadap kenyataan-kenyataan di banyak negara dan bangsa.


Standar HAM internasional masih memiliki bias kepentingan negara-negara besar, sementara neagra-negara yang disebut masih dalam tahap berkembang apalagi terbelakang, hanya menjadi objek dari pelaksanaan konsepsi HAM yang bias kepentingan itu.

Lebih dari 6.000 peserta dari berbagai negara  menghadiri Forum yang akan diselenggarakan hingga tanggal 30 November mendatang.  Forum ini adalah kelanjutan dari Forum HAM Sedunia yang digelar di Brazil tahun 2013.

Menurut Muhammad VI, konsepsi HAM internasional yang sekarang dikenal sebagai standar HAM dunia disusun tanpa melibatkan Afrika.

"Ketika Deklarasi Universal HAM diadopsi tahun 1948 hanya ada empat negara independen di Afrika. Ketika di tahun 1966 Kovenan Internasional diadopsi ada sekitar 30 negara Afrika yang memerdekakan diri mereka sendiri dari penjajahan," sambungnya.

Karena  tidak dilibatkan dalam membangun konsepsi HAM internasional, Afrika perlu memberikan kontribusi untuk memperkaya konsepsi HAM itu dengan nilai, budaya dan sejarah Afrika.

"Afrika tidak bisa sekadar menjadi konseumen dari standar internasional. Afrika tidak bisa lagi menjadi variabel kecil objek laporan internasional dan evaluasi eksternal. Benua kami cukup dewasa untuk mendapatkan tempat pada arsistektur HAM global dan memainkan peranannya secara penuh," ujar Muhammad VI lagi.

Raja Muhammad VI juga memberikan contoh dari praktik HAM di negeri yang dipimpinnya yang mengalami kemajuan dari masa ke masa, terutama setelah Amandemen Konstitusi pada 2011.

Sebutnya ada tiga isu penting dalam Forums HAM Sedunia kali ini. Pertama adalah isu kesetaraan gender, kedua isu pasca 2015 Development Goals, dan ketiak isu migrasi internasional dan pencarian suaka. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya