Berita

faisal basri/net

Bisnis

Faisal Basri Diragukan Bisa Berantas Mafia Migas

KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 02:54 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penunjukan Faisal Basri sebagai sebagai Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM) masih menjadi sorotan. Banyak kalangan ragu Faisal Basri dan timnya bisa melakukan tugas memberantas mafia migas.

"Saya meragukan kapasitas dan kredibilitas mereka. Sosok Faisal Basri selama ini dikenal sebagai ekonom tukang yang selalu bermetamorfosis di setiap pemerintahan yang berkuasa," uajr Direktur Eksekutif Komisi Kebijakan Publik Rusmin Effendy kepada wartawan di Jakarta (Rabu, 26/11).

Bagaimanapun, katanya, pekerjaan memberantas mafia migas bukan tugas yang ringan. Sementara itu, anggota tim yang dibentuk bukan orang-orang yang memiliki integritas, bahkan ada yang terindikasi sebagai bagian dari mafia migas.


"Jangan-jangan KRTKM ini menjadi lembaga formal melegalitas mafia migas, hanya berganti baju saja," katanya.

Dijelaskan Rusmin, sejak awal dirinya sudah mempertanyakan pembentukan KRTKM karena tidak jelas kredibilitasnya. Ia menduga KRTKM hanya menjadi alat kepentingan politik dan pencitraan pemerintahan Jokowi-JK serta kelompok mafia migas itu sendiri.

"Terus terang, kalau tujuannya ingin memberantas mafia migas bukan hanya menyangkut Petral, tapi juga mafia migas yang ada di dalam negeri. Sudah bukan rahasia umum lagi siapa yang selama ini bermain di bisnis migas dan dikenal sebagai mafia migas," papar dia.

Menurutnya, bagaimana mungkin Faisal Basri mampu memberantas mafia migas kalau dirinya sendiri bagian dari kaum neoliberal itu. Saat pemerintahan SBY-Boediono, dikatakan Rusmin bahwa salah satu ekonom yang memuji muji Boediono sebagai tokoh ekonomi kerakyatan, dan bukan seorang neolib adalah Faisal Basri. Padahal, Boediono adalah arsitek neoliberalisme  di negara ini.

"Selama ini para neolib-neolib itu yang bermain di bisnis migas. Kalau perlu, semua anggota tim mafia migas itu harus dipublikasikan ke publik soal rekam jejak mereka selama ini. Kalau mau diusut, pasti ada diantara mereka bagian atau menjadi kepanjangan tangan para mafia migas," demikian Rusmi.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya