Berita

Politik

Perintah Menko Polhukam Wujud Ketakutan terhadap Golkar

RABU, 26 NOVEMBER 2014 | 00:48 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Perintah Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno agar Polri tidak memberikan izin penyelenggaraan Munas IX Partai Golkar di Bali pada 30 November 2014 tak hanya dikecam elit partai beringin. Ketua DPP Gerindra Arief Poyuono menyebut perintah Menkopolkam tersebut menjadi wajah kemunduran demokrasi Indonesia.

"Kami mengecam keras pernyataan Menkopolkam itu," kata Arief kepada kantor berita politik (Selasa, 25/11).

Menurut dia, perintah Tedjo Edhy melanggar hak asasi masyarakat untuk berdemokrasi melalui partai politik. Perintah Tedjo Edhy tersebut merupakan tindakan represif terhadap partai politik yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi- JK .


"Tidak diizinkannya Partai Golkar meyelenggarakan Munas adalah bentuk ketakutan dari pemerintahan Jokowi terhadap Partai Golkar. Ini sepertinya bagian balas dendam mantan mantan politisi partai Golkar yang telah berubah menjadi partai Nasdem," papar dia.

Tedjo Edhy Purdijatno meminta jajaran Polri tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan Munas IX Partai Golkar tanggal 30 November hingga 3 Desember 2014 di Bali.

"Ini bertujuan untuk menghindari potensi kerusuhan yang lebih besar saat Munas diselenggarakan di Bali, yang menghadirkan lebih banyak kader Partai Golkar dari DPD 1 dan DPD 2 seluruh Indonesia," tegas Menteri Tedjo melalui siaran pers yang dikirimkan kepada redaksi, Selasa (25/11).

Menko Polhukam juga meminta pimpinan Partai Golkar untuk menunda penyelenggaraan Munas ke IX tanggal 30 November hingga 3 Desember 2014 di Bali dengan beberapa pertimbangan.

"Pertama akhir tahun 2014 merupakan puncak kunjungan wisatawan ke Bali. Dengan kader yang hadir lebih banyak, potensi konflik akan lebih besar sehingga membuat citra bangsa Indonesia akan buruk di mata dunia internasional," kata Tedjo.

Hal tersebut menurut Menko Polhukam akan membuat negara-negara di dunia mengeluarkan 'travel warning' bagi WN-nya yang akan berlibur ke Bali. Jika ini terjadi, tentu akan merugikan sektor kepariwisataan di Indonesia.   

"Menko Polhukam meminta pimpinan Partai Golkar untuk tetap menyelenggarakan Munas ke IX pada pertengahan Januari 2015 di Jakarta," demikian Tedjo


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya