Berita

sya'roni/net

Jokowi Harus Cabut Ucapan 'Tenggelamkan Kapal Malaysia'

SENIN, 24 NOVEMBER 2014 | 04:05 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo harus segera mencabut ucapannya yang akan menenggelamkan kapal-kapal Malaysia yang melakukan illegal fishing. Pernyataan Jokowi yang disampaikan ketika berkunjung ke Brisbane, Australia itu dinilai terlalu vulgar dan bar-barian.

"Seorang presiden haruslah bertutur yang santun dan sesuai dengan kaidah hukum karena pernyataan seorang presiden akan menjadi konsumsi publik, baik dalam maupun luar negeri," ujar Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (HUMANIKA), Sya’roni, kepada Kantor Berita Politik RMOL (Minggu, 23/11).

Menurut dia, perkataan 'menenggelamkan' dan 'membakar', tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden. Ucapan Jokowi yang sangat kasar itu bisa menyinggung perasaan negara sahabat. Khawatirnya, mereka membalas dengan tindakan serupa kepada nelayan-nelayan Indonesia.


"Presiden Jokowi juga harus bertindak sesuai hukum yang berlaku. Menenggelamkan kapal illegal fishing mencerminkan Jokowi tidak paham aturan hukum," paparnya.

Kapal asing yang melanggar di wilayah Indonesia, katanya, semestinya diproses sesuai aturan hukum. Jika terbukti melakukan pencurian ikan, maka perlu ditindak dengan hukuman berat yang setimpal.

Lebih lannjut dikatakan dia, daripada melakukan tindakan, pemerintah lebih baik melakukan pencegahan. Adanya illegal fishing membuktikan patroli laut masih bisa ditembus oleh kapal-kapal asing.
"Ke depan, perlu ditingkatkan intensitas patroli sehingga tidak ada lagi kapal asing yang bisa memasuki perairan Indonesia. Kalau perlu segera aktifkan drone sebagaimana janji Jokowi semasa kampanye.

Diketahui, berbicara di hadapan WNI di Brisbane, Australia baru-baru ini Jokowi meminta agar kapal-kapal Malaysia yang tertangkap tanpa izin dibakar dan dikaramkan. Sementara kalangan warganegara Malaysia di media sosial mengecam pernyataan Jokowi itu.

Dato A. Tamimi Siregar alias Tunku Raja Subung Pahu, misalnya, dalam halaman Facebook miliknya mengecam pernyataan Jokowi itu. Seraya meminta maaf kepada sahabat-sahabatnya dari Indonesia, Dato Tamimi mengatakan, "Memang dia (Jokowi) mula kurang ajar." [dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya