Berita

ilustrasi

Dunia

Soli Sahara: Hentikan Pelanggaran HAM di Tindouf

MINGGU, 23 NOVEMBER 2014 | 13:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dunia internasional diminta terlibat aktif melakukan berbagai upaya untuk menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi di Kamp Tindouf seperti yang dilaporkan orang-orang Sahrawi yang berhasil melarikan diri dari kamp yang berada di Aljazair itu.

Menurut Kordinator Solidaritas Indonesia untuk Sahara (Soli Sahara), Teguh Santosa, pelanggaran HAM yang dilakukan kelompok Polisario di kamp itu sudah sering dibicarakan. Bahkan PBB pun pernah mengeluarkan resolusi yang antara lain meminta UNHCR hadir di Tindouf untuk mengamati dari dekat kehidupan pengungsi.

Namun hingga kini, ujar Teguh, belum ada perubahan berarti. Pelanggaran HAM terus terjadi.


Di sisi lain pihak Polisario tetap menggunakan orang-orang Sahrawi yang berada di Tindouf sebagai alat tawar menawar politik dan ekonomi.

"Saya pernah mengunjungi Sahara dan bertemu dengan pengungsi yang berhasil melarikan diri dari Tindouf. Mereka adalah bukti pelanggaran HAM di Tindouf. Saya juga pernah bertemu dengan salah seorang pendiri Polisario yang kini telah kembali ke pangkuan Maroko. Dia mengakui semua kisah pelanggaran HAM itu,” urai Teguh dalam keterangannya.

Pernyataan Teguh ini disampaikan menyusul aksi yang dilakukan kelompok orang Sahrawi di depan Kantor Dewan Nasional HAM Maroko di Rabat, hari Kamis lalu (20/11). Mereka mengecam pemerintah Aljazair dan kelompok Polisario di Kamp Tindouf yang terlibat dalam penghilangan pengungsi.

Kamp Tindouf di Aljazair digunakan sebagian orang Sahrawi sebagai tempat perlindungan ketika terjadi perang saudara di pertengahan 1970an menyusul berakhirnya kekuasaan Spanyol di selatan Maroko. Namun di saat bersamaan, Aljazair mendorong sekelompok orang Sahrawi yang hendak mengklaim kemerdekaan Sahara dari Maroko.

Sejak saat itu, orang-orang Sahrawi yang mengungsi di Tindouf menjadi semacam tawanan” dan digunakan Polisario untuk mendapatkan bantuan asing serta alat untuk tawar menawar dengan Maroko dan dunia internasional.

"Aksi ini untuk memperlihatkan loyalitas dan komitmen orang Sahrawi terhadap kesatuan teritori  Maroko,” ujar Miloud Khalil dari Persatuan Keluarga Orang Hilang seperti dikutip dari Maghreb Daily News.

Khalil dan kelompoknya sedang mendokumentasikan pengakuan korban dan keluarga korban penghilangan yang dilakukan Polisario. Tanggal 25 Oktober lalu mereka telah menggelar sebuah konferensi dimana orang-orang yang selamat dari kekerasan Polisario membagikan cerita mereka.

Mereka mengundang dunia internasional turun tangan untuk menyelidiki kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Tindouf sejak tahun 1975. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya