Berita

rmol

Nusantara

Menteri Yuddy Targetkan Penerapan E-Government Sebelum Pemerintahan Jokowi Berakhir

KAMIS, 20 NOVEMBER 2014 | 17:01 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia diharapkan dapat menerapkan sistem e-government terintegrasi sebelum tahun 2019.

"Targetnya adalah sebelum pemerintahan pertama Joko Widodo tahun 2019 berakhir, ini (e-government) sudah berjalan," ujar Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi di acara Smarter strategy for Better Government Indonesia-Korea e-Government Collaboration Forum di hotel Grand Hyatt Jakarta siang tadi (Kamis, 20/11).

Dalam membangun e-government itu, Indonesia diketahui telah menggandeng Korea Selatan sebagai mitra kerjasama. Pasalnya, negeri ginseng dinilai sebagi negara dengan penggunaan teknologi informasi yang maju di Asia.


Ia menyebut, setidaknya ada enam program utama e-goverment yaitu keamanan cyber pemerintah, pemanfaatan jaringan internet intra pemerintah, sistem penghubung layanan pemerintah, pusat data elektronik terpadu, pengembangan sistem pelayanan perizinan satu pintu nasional, dan penguatan portal layanan publik.

Pada prinsipnya, sambung Yuddy, keenam program itu dijalankan secara bersamaan dan kmprehensif.

Indonesia sendiri diketahui telah membangun MoU dengan Korea Selatan terkait pembangunan e-government itu pada tahun lalu.

Namun demikian, MoU tersebut belum membahas soal pokok pembangunan lebih rinci.

Menurut Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN-RB Rini Widyantini yang juga hadir dalam acara tersebut, Korea Selatan sebagai mitra kerjasama akan memberikan bantuan berupa teknologi, pengetahuan serta bantuan teknis lainnya dalam pembangunan e-government di Indonesia.

Saat ini kedua negara telah membangun road map dan masih melakukan penilaian evaluasi sebelum e-government dibangun sekitar tahun 2016 mendatang.

Ditanya soal mekanisme anggaran yang digunakan dalam implementasi e-government itu, Rini menyebut hal tersebut masih dalam kajian dan belum ditentukan jumlah pastinya. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya