Berita

Yuddy Chrisnandi/net

Nusantara

Menteri Yuddy: E-Government Efektif Pangkas Belanja IT

KAMIS, 20 NOVEMBER 2014 | 16:10 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

RMOL. Pembangunan sistem e-government selain dapat mengintegrasikan sistem teknologi informasi lembaga-lembaga pemerintahan juga dapat menekan anggaran negara.

"Kalau dihitung dari semua departemen, belanja IT kita sekitar 14 triliun rupiah atau setara dengan 1,2 miliar dolar AS. Angka ini tergolong besar bila dibandingkan dengan Inggris yang hanya sekitar 518 dolar AS dan Singapura 800 juta dolar AS," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam konferensi pers di acara Smarter strategy for Better Government Indonesia-Korea e-Government Collaboration Forum di hotel Grand Hyatt Jakarta siang tadi (Kamis, 20/11).

Yuddy menilai, pemborosan anggaran belanja IT itu bisa ditekan bila sistem e-government diimplementasikan. Pasalnya e-government yang terintegrasi bisa sekaligus menekan jumlah SDM serta anggaran balanja itu.


Bukan hanya itu, sambungnya, e-government juga ditujukkan agar informasi seluruh lemabaga pemerintah berada dalam satu pengelolaan yang sama. Hal itu bisa membantu mempemudah akses informasi serta pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.

"Selain itu, tata kelola pemerintahan juga jadi lebih transparan. Masyarakat bisa melihat apa yang telah dilakukan pemerintah. Bisa lihat anggaran pemerintah berapa, pagu anggaran sudah habis berapa," sambung Yuddy.

Hal itu, kata Yuddy, sejalan dengan dua instruksi utama Presiden Joko Widodo.

"Seluruh sistem IT yang tersebar dijadikan satu supaya efektif dan efisien serta stop pemborosan anggaran," tandasnya.

Dalam membangun e-government itu, pemerintah Indonesia telah menggandeng Korea Selatan sebagai mitra. Pasalnya, negeri ginseng dinilai sebagai negara di Asia yang lebih maju dalam penggunaan teknologi serta berhasil menerapkan sistem e-government.

Kerjasama kedua negara telah tertuang dalam MoU pada tahun lalu. Saat ini, tindaklanjut dari kerjasama itu dilakukan dengan membuat master plan dan melakukan penilaian evaluasi sebelum akhirnya e-government dapat diterapkan. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya