Berita

ilustrasi

Menteri-menteri Jokowi Belum Serius, Petani dari Jawa Terpaksa ke Jakarta

KAMIS, 20 NOVEMBER 2014 | 15:18 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Puluhan petani dari Pati, Rembang, Blora, Demak, Jepara menyambangi Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan, dan Kementerian Perdagangan hari ini.

Sekitar 20 orang perwakilan petani dari wilayah Karesidenan Pati itu terpaksa berangkat ke Ibu Kota untuk  menyampaikan aspirasi ribuan petani tebu dan garam ke Pemerintahan Jokowi.

Pasalnya, mereka merasa belum ada keseriusan beberapa kementerian dalam urusan pangan. Bahkan terlihat belum ada perubahan paradigma dalam kebijakan di sektor pertanian dan impor pangan.

Anton Sudibyo perwakilan dari petani tebu mengungkapkan, kebutuhan pupuk subsidi saat ini susah didapatkan petani kecil. Mereka meminta jaminan harga tebu agar petani tidak terus merugi; serta penentuan HPP gula yang tidak mencekik petani tebu.

"Perlu dilakukan operasi pasar supaya tidak ada gula rafinasi masuk ke pasar konsumsi," ungkap Anton dalam siaran persnya.

Mereka juga menunjuk agar dana Bansos dialihkan untuk perbaikan infrastruktur, seperti jalan produksi, perbaikan saluran irigasi, pembuatan sumur sumur lapang, dan lainnya.

Sementara itu, perwakilan petani garam Zakaria menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi. Yaitu, jalan produksi rusak (belum jalan permanen) dan saluran utama dangkal. Selain itu, keterbatasan modal, harga garam tidak stabil, lemahnya sistem kelembagaan dan keorganisasian petani garam, dan serta sistem produksi yang sangat tradisional.

Para petani pemerintahan Jokowi meningkatkan kesejahteraan petani garam dengan cara perbaikan infrastruktur: Jalan produksi, pendalaman saluran utama, perbaikan pintu pintu air. Perlunya peran lembaga keuangan, perbankan, koperasi untuk memberikan kredit bunga lunak.

"Kebijakan tata niaga garam yang berpihak kepada petani garam; bantuan kelembagaan kelompok kelompok tani garam; dan perlunya bantuan untuk pengembangan teknologi penggaraman dan sarana sarana pendukung untuk meningkatkan kualitas garam sehingga bisa bersaing dengan garam impor," tandasnya. [zul]

Populer

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Muncul Desakan Prabowo Umumkan Titiek Soeharto Ibu Negara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:55

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Instagram Timbulkan Efek Candu, Meta Digugat Pengadilan Tinggi Massachusetts

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 17:38

UPDATE

Sempat Hilang Kesadaran, Pemain Asing Persib Dipastikan Dalam Kondisi Baik

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:58

Pidato Prabowo soal Pangan dan Gizi Dinilai Kontradiksi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:46

Transaksi Mobile Banking BNI Meroket 230 Persen usai Beralih ke Wondr

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:45

Menlu Sugiono Siap Seimbangkan Hubungan Bilateral dengan AS dan China

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:43

Ini Fitur Istimewa Mobil Pindad MV3 Garuda Limousine Tunggangan Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:37

Israel Gempur Cabang Keuangan Hizbullah di Seluruh Lebanon

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:26

Budi Arie Dorong Digitalisasi Koperasi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:24

Segini Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Berurusan KPK

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:22

Memahami Pidato Pelantikan Prabowo, Harapan Atau Demagogi?

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:14

Mayor Teddy Jabat Seskab Meski Masih TNI Aktif, Begini Penjelasan Dasco

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya