Berita

mustofa nahrawardaya

Inilah Langkah Mendesak yang harus Dilakukan agar TNI-Polri Tak lagi Bentrok

KAMIS, 20 NOVEMBER 2014 | 08:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Evaluasi besar-besaran terhadap para petinggi TNI-Polri sangat mendesak untuk dilakukan menyusul bentrokan kembali terjadi di Batam antar sesama anggota kedua korps tersebut.

Jika perlu, evaluasi dimulai dari pucuk tertinggi.

"Panglima TNI dan Kapolri, sangat urgent untuk dievaluasi. Karena terindikasi tidak mampu mengatur barisannya, sehingga terjadi bentrok yang tak pernah berhenti," ungkap pemerhati tindak kejahatan dari Indonesia Crime Analsyt Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya pagi ini.


Kedua, juga mendesak melakukan rotasi berkala terhadap jajaran, baik level pimpinan maupun level pasukan. Rotasi yang lambat, apalagi hanya terjadi pada level pimpinan, bisa menyebabkan lemahnya kontrol terhadap personalia yang ada di setiap jajaran.

"Pihak Polri maupun TNI memiliki risiko yang sama. Terlalu lamanya personal 'mendiami' markas, maka risiko bentrok, risiko gesekan atasnama korsa, akan semakin tinggi," beber Nahra, panggilannya.

Ketiga, harus diperkecil peluang penguasaan atas area-area bisnis oleh oknum TNI maupun Polri di seluruh Indonesia. Karena adanya peluang bisnis yang dikuasai oknum-oknum tersebut yang menjadi salah satu sebab para oknum bertemu pada kepentingan yang sama, yakni menjadi penguasa dan saling rebut pengaruh.  

Karena saling rebut pengaruh memperbesar kemungkinan terjadinya adu fisik dan sering memanfaatkan aset-aset milik Negara yang menempel pada kedua institusi. "Baik berupa senjata, amunisi, maupun kendaraan yang seharusnya tidak boleh digunakan secara pribadi. Apalagi untuk berbuat kekerasan," tandasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya