Berita

anas urbaningrum/net

Politik

Ini Beda Jokowi dan SBY dalam Urusan Kenaikkan Harga BBM

RABU, 19 NOVEMBER 2014 | 17:57 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Hampir semua Presiden Indonesia pernah menaikkan harga BBM. Sejarah kenaikan harga BBM dari masa Soekarno hingga saat ini sudah 37 kali. Dua periode kepemimpinan SBY, misalnya, harga BBM naik empat kali. Jokowi lebih 'berani' lagi, dua bulan jadi presiden dia menaikkan harga BBM sebesar Rp 2.000.

"Ada yang menyebut ini sebagai salah satu kutukan. Tapi saya lebih melihatnya sebagai konsekuensi kepemimpinan dalam relasi dengan pilihan kebijakan energi," ujar mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Pernyataan Anas ini ditulis tangan oleh Anas kemudian dititipkan lewat penasihat hukum, dan diupload di akun twitter @anasurbaningrum, (Rabu, 19/11).

Anas pun menyorot perbedaan antara Jokowi dan SBY dalam urusan menaikan harga BBM. Rapat yang digelar Jokowi sebelum memutuskan harga BBM naik tidak banyak, sementara SBY rapatnya berkali-kali. Jokowi cepat memutuskan kenaikan harga BBM sementara SBY lambat (hati-hati).


"Jokowi tidak membahas secara khusus bersama koalisinya (KIH), SBY selalu membahas di Setgab berkali-kali," kata Anas yang sedang menjalani hukum penjara di Rutan KPK.

Perbedaan lainnya, semua partai koalisi pendukung Jokowi mendukung, kecuali beberapa politisinya yang kritis. Adapun saat menaikkan harga BBM, SBY tidak didukung semua partai koalisinya. Jokowi mengumumkan sendiri kenaikan harga BBM dengan didampingi Wapres dan para menteri, adapun SBY menugaskan menteri, dan mengumumkan sendiri penurunan harga BBM.

"Jokowi berani tampil ke depan untuk tidak populer, SBY memilih menjaga sepenuh hati popularitasnya," imbuh Anas.

Memang, lanjut dia, penjelasan tim sosialisasi Jokowi soal kenaikan harga BBM relatif kurang detil dibanding tim SBY. Jika Jokowi mengesankan dirinya sebagai seorang yang praktis, SBY cenderung perfeksionis. Jokowi tidak memerlukan pembicaraan terlebih dahulu dengan DPR, sementara SBY membahas secara detil bersama DPR.

Jokowi menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia turun, SBY pada saat harganya melonjak naik. Kebijakan menaikkan harga BBM oleh Jokowi mungkin berbuntut interpelasi, hal yang tidak terjadi di zaman SBY. Jokowi tidak 100% didukung partainya, SBY didukung 1000% oleh partainya. Di partainya, posisi Jokowi dan SBY sangat berbeda.

"Jokowi mendapatkan hadiah #ShameOnYou dari urusan BBM, sementara SBY dari RUU Pilkada. Jokowi dapat bonus #SalamGigitJari, semntara SBY gigit-gigit jari krn kesal ada partai koalisi yang terang2an menolak," demikian Anas.[dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya