Berita

rusdi kirana/rmol

Bisnis

Keramik Diimpor dari Italia, Rusdi Kirana Ingin Bandara Halim Menyamai Changi

KAMIS, 13 NOVEMBER 2014 | 01:35 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Pembangunan Bandara Halim Perdanakusumah oleh PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 5 triliun.

Uang sebanyak itu akan dipakai untuk membangun terminal baru, merenovasi ruang VIP, membangun runway paralel hingga moda transportasi monorail yang bisa digunakan untuk mengakses bandara.

Bahan bangunan juga akan dipilih dengan hati-hati. Keramik, misalnya, akan diimpor dari Italia.


Hasil akhir dari pembangunan itu, Bandara Halim Perdanakusumah diharapkan dapat menyamai Terminal 3 Bandara Changi di Singapura.

Hal itu disampaikan CEO Lion Group, Rusdi Kirana, dalam perbincangan sebelum upacara penyerahan tiga unitr Airbus A320 di Toulouse, Prancis, Rabu siang waktu setempat (12/11).

"Setelah kami bangun, dan kami operasikan sampai masa kontrak, akan kami serahkan kepada pemerintah,” ujar Rusdi Kirana.

"Dari sisi komersial, kami sudah cukup koperatif. Saya kita sulit mencari pengusaha yang mau membangun dengan biaya tiliunan rupiah dengan waktu (operasional) selama 15 tahun,” sambungnya.

Masih menurut Rusdi, tentu saja biaya untuk membangun Halim Perdanakusumah bisa lebih murah. Namun. sambung dia. Halim memiliki arti yang tidak kecil bagi bangsa dan negara Indonesia.

Setidaknya, sambung Rusdi Kirana, ada dua tujuan utama dari pembangunan Bandara Halim itu. Pertama, mendongkrak jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia. Kedua mempercantik wajah Indonesia di mata dunia mengingat Bandara Halim digunakan kepala negara Indonesia dan tamu-tamu VIP dari negara sahabat.

"Halim dibangun sebaik Terminal 3 Changi, tujuannya agar wisata kita berkembang. Kita mau jadikan Halim sebagai etalase,” masih kata Rusdi Kirana.

Selain membangun runway paralel, PT ATS juga akan membangun 12 landing bay. Ini adalah jumlah landing bay maksimal yang bisa dibangun di Halim. [guh]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya