Pemprov Sumatera Selatan saat ini sedang menyiapkan proyek pembangunan jalur kereta api (single track) dari Tanjung Enim - Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (Sumsel) sepanjang 375 Km. Proyek ini direncanakan akan selesai pada tahun 2017.
Demikian diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam acara Regional Government Conference di Indonesia Infrastructure Week 2014, Jakarta Convention Centre, Kamis (6/11).
Dengan adanya jalur kereta api sepanjang 375 Km tersebut, Alex berharap dapat meningkatkan perekonomian di Sumatera Selatan. "Sumatera Selatan memiliki potensi kekayaan alam yang besar, melalui proyek jalur kereta api ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan Sumatera Selatan," ujarnya di depan para investor.
Hal tersebut sangat memungkinkan karena penggunaan jalur kereta api guna mengangkut komoditas pertambangan khususnya batubara relatif lebih efisien, cepat dan ramah lingkungan. "Dengan tersedianya infrastruktur ini, produksi batubara diperkirakan akan meningkat dengan signifikan dan tentunya akan memberikan efek yang positif bagi kawasan sumatera selatan," ujarnya.
Alex memaparkan, selain untuk mengangkut Sumber Daya Alam, tapi kereta api ini berguna juga untuk mengangkut hal lain guna membuka isolasi daerah mempercepat pembangunan daerah khususnya banyuasin atau palembang sendiri.
"Proyek ini direncanakan selesai pada tahun 2017 dan penyelenggaranya adalah dari pihak ketiga, dari pagi tadi kita bicarakan projek infastruktur kawasan ekonomi khususnya tanjung api-api, jembatan musi 1,2,3 dan seterusnya, kemudian monorel jalan tol palembang indralaya tanjung betung yang menjadi bagian dari jalan tol trans Sumatra," ujarnya.
Proyek rel tersebut yang melintasi Muara Enim, Lahat, Musi Rawas (Mura), Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin berikut pelabuhan batubara berkapasitas 70 ribu DWT itu, akan dibangun dengan perkiraan dana mencapai USD 3,4 miliar atau Rp 34,216 triliun.
"Selain rel kereta api, proyek infrastruktur strategis Sumsel lainnya adalah TAA Special Economic Zone, Port of Tanjung Carat, Toll Road dan Jakabaring Sport City," ujarnya.
Seperti diketahui, potensi Batu Bara di Sumatera Selatan cukup besar, berdasarkan riset yang dilakukan pada tahun 2008, potensinya mencapai 47,1 milyar ton, angka tersebut merupakan 48,45 persen, yang tersebar di 8 wilayah, yaitu Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Ogan Koering Ulu, OKU Timur, Ogan Komering Ilir, Muara Enim dan Prabumulih.
[zul]