Berita

Terapkan E-Money, Muhammadiyah Gandeng PDS

KAMIS, 06 NOVEMBER 2014 | 21:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Muhammadiyah yang diperkirakan memiliki lebih dari 70 juta anggota sebagian besar termasuk kategori kelas menengah yang sangat familiar dengan perubahan dan perkembangan teknologi.

Karena itu, Muhammadiyah yang warganya tersebar di hampir setiap lapisan masyarakat dan amal usaha Muhammadiyah seperti perguruan tinggi, rumah sakit, sekolah, pesantren, dan sebagainya mendukung penerapan uang elektronik atau e-money.

Untuk mensukseskan program tersebut, Muhammadiyah menggandeng PT Peruri Digital Security (PDS).


Tadi siang, nota kesepahamannya telah ditandatangani Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Syafrudin Anhar dan Direktur PT Peruri Digital Security (PDS) Dwi Prasetyo di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, (Kamis, 6/11).

E-money Muhammadiyah ini nantinya berupa uang komunitas. Pelaksanaannya akan dimulai dari beberapa komunitas amal usaha seperti kampus-kampus, rumah sakit, sekolah dan warga Pimpinan Cabang Muhammadiyah.

"Segala keuntungan dari proses transaksi e-money ini diarahkan untuk mendukung berbagai keperluan organisasi, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan warga Muhammadiyah," jelas Divisi Organisasi, Data dan Informasi Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Pedri Kasman yang hadir dalam kesempatan tersebut.

Dia menambahkan, program ini sekaligus membantu pemerintah dalam memasyarakatkan less cash society dan dalam upaya mengurangi beredarnya uang palsu. "Dengan e-money juga akan meminimalisir berbagai sisi negatif dan bahaya kriminal lainnya akibat terlalu banyak uang cash di tangan masyarakat," tandasnya.

Untuk diketahui, Muhammadiyah memiliki ribuan amal usaha, seperti 167 Perguruan Tinggi, 461 Rumah Sakit, klinik, balai pengobatan, lebih dari 1.000 Sekolah Memenengah Atas (SMA, SMK, MA),  67 Pondok Pesantren, 1.800 SMP/MTs, 2.901 SD/MI, 3.370 TK.

Amal usaha di bidang ekonomi juga sudah mulai menjamur, diantaranya tercatat 330 koperasi jasa keuangan syariah Biatut Tamwil Muhammadiyah (BTM), 81 koperasi syariah, 22 minimart.

Bahkan Muhammadiyah juga ikut sebagai pemegang saham di salah satu Bank Syariah. Di bidang sosial juga tak kalah banyak, tercatat lebih dari 400 panti asuhan dan rumah singgah dengan hampir 30.000 orang anak asuh. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya