Berita

kompolnas/net

Nusantara

Save NTT Curhat ke Kompolnas Soal Kinerja Kepolisian di Indonesia Timur

RABU, 05 NOVEMBER 2014 | 15:43 WIB | LAPORAN:

. Organisasi masyarakat Save NTT curhat kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terkait kinerja Kepolisian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Indonesia Timur lainnya, Rabu (5/11).

Pendiri dan Ketua Umum Save NTT, Bonifasius Gunung mengatakan banyak kasus di NTT yang tidak tuntas, meskipun kapoldanya sudah enam kali diganti melalui pintu promosi. Akan tetapi pelayanan keadilan untuk rakyat jauh dari harapan dan ukuran standar kepatutan.

"Sebagai contoh kasus pembunuhan dalam tahanan hingga mati atas nama Paulus Usnaat di tahanan Polsek Nunpoene, Kabupaten Timor Tengah Utara NTT bulan Desember 2008 hingga saat ini pelakunya tidak kunjung diproses meskipun polisi sudah mengetahui identitasnya," ujar Bonifasius.


Pendiri Save NTT lainnnya Petrus Selestinus menambahkan, dengan kasus pembunuhan Brigpol Obaja Nakmofa tahun 2011, kasus kebakaran kantor Gubernur NTT, kasus pembunuhan Laurensius Wadu dan sejumlah kasus tambang yang penyidikannya jalan di tempat. Kondisi ini bukan saja terjadi di tingkat Polda akan tetapi juga di tingkat Polres di hampir seluruh kawasan timur Indonesia.

"Ini menjadi salah satu sumber ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat kami di kawasan timur Indonesia, terlebih-lebih di NTT," kata Petrus.

Menurut Petrus, buah dari kebijakan terselubung yang terjadi di pusat kekuasaan yaitu menjadikan NTT dan beberapa Provinsi Indonesia Timur lainnya sebagai tong sampah besar untk membuang pejabat bermasalah atau yang masih baru menjabat sebagai ajang uji coba. Selain itu dijadikan tong sampah besar juga kawasan timur sering kebagian perwira polisi dengan kualitas mutu yang rendah dengan angka 5 ke bawah.

"Sehingga bagaimana mereka bisa melayani rakyat? Sementara untuk mengurus diri mereka saja susah," ujar dia.

Sementara itu hal serupa juga diutarakan Eusabia salah satu pendiri Save NTT yang juga hadir dalam dialog dengan Kompolnas tersebut, menyampaikan keprihatinannya tentang kasus trafficking di NTT yang menurutnya polisi justru menjadi backing dari perusahaan pengerah tenaga kerja ilegal yang menjadi perantara dari usaha trafficking.

"Padahal ribuan anak manusia, khususnya wanita asal NTT sudah jadi korban, namun hukum dan aparat hukumnya tidak berpihak kepada rakyat kecil yang jadi korban," tambah Eusabia.

Menanggapi informasi ini Kompolnas menyatakan ada tiga hal penting menjadi pesan Save NTT yaitu sistem rekrutmen polisi harus diberikan prioritas untuk putra daerah, kebijakan menempatkan pejabat bermasalah ke NTT dan Indonesia Timur lainnya harus diakhiri dan sudahi kebiasaan pola diskriminasi/tebang pilih dalam menyelesaikan kasus. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya