Berita

bambang soesatyo

DPR Bisa Panggil Paksa Pemerintah, termasuk Menko Polhukam

MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 14:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pimpinan DPR bentukan Fraksi PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP tidak sah.

"Tidak sah, namun tidak tidak mengkhawatirkan," tegas sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo saat dihubungi RMOL (Minggu, 2/11).

Sebab, secara legal formal pimpinan DPR versi fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat itu tidak bisa juga berbuat apa-apa. Karena memang tidak memiliki landasan hukum yang jelas.


"Sebagai bukti, saat mereka kemarin hendak menyelenggarakan Paripurna tidak bisa dan akhirnya hanya memakai ruangan rapat fraksi PDIP di ruang KK-2. Jadi, ya kita anggap lucu-lucuan saja," ungkapnya.

Makanya, bagi politikus yang akrab disapa Bamsoet ini, tidak ada alasan bagi pemerintah menolak undangan dari DPR. DPR yang sah bisa memanggil paksa pemerintah kalau juga tidak datang setelah dilayangkan surat tiga kali secara berturut-turut. Hal itu sesuai dengan ketentuan UU MD3 dan tata tertib tatib.

"Termasuk Menko Pulhukan. Jika dipanggil DPR tiga kali berturut-turut dan secara patut, tidak (juga) datang, (pemerintah) dapat dipanggil paksa. Itu amanat UU," ungkapnya. (Baca: Pemerintah Tak Mau Rapat dengan DPR Sampai Masalah Selesai)

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, pihaknya sendiri baru akan menggelar rapat internal penetapan jadwal untuk mengundang pemerintah besok. "Senin, penetapan jadwal. Yang terdekat (rapat kerja) dengan Kapolri dan Menhukham," tandasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya