Berita

tedjo edhy purdijatno

Menko Polhukam: Pimpinan DPR Jangan jadi Bagian dari Masalah

MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 10:10 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan agar DPR bersatu. Persatuan dan kesatuan ini penting karena akan dicontoh rakyat.

Tapi tampaknya, 'perpecahan' masih terus berlanjut. Pasalnya, setelah menggelar rapat paripurna Jumat kemarin, pimpinan DPR tandingan bentukan fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan mengadakan rapat konsultasi pemilihan alat kelengkapan dewan besok. (Baca juga: Effendi Simbolon: Kami Tidak Main-main Membuat DPR Tandingan)

Apa tanggapan Jokowi terhadap hal tersebut? Dan apa langkah yang akan ia ambil?

Namun, jawaban dari Jokowi belum didapat. Karena nomor teleponnya, 08122600960, saat dihubungi RMOL tidak aktif. (Baca juga: Ketua DPR: Kami Tidak Terpengaruh "DPR Tandingan", Rakyat yang Menilai)

Sementara itu, Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edy Purdijatno mengungkapkan, perpecahan di DPR saat ini merupakan masalah internal parlemen. Namun dia yakin, hal itu akan bisa lekas teratasi.

"Masalah ini adalah masalah internal DPR. Seharusnya pimpinan DPR bisa mengayomi seluruh anggotanya 560 orang, tidak memihak golongan tertentu. Pimpinan DPR jangan menjadi bagian dari masalah, sehingga tidak terkesan memihak golongan tertentu. Musyawarahkan dengan baik dan adil. Insyaallah masalah ini cepat selesai, rakyat menunggu," ungkap Tedjo yang juga politikus Nasdem ini kepada RMOL sesaat lalu.

Pembentukan DPR tandingan ini karena kubu pendukung Jokowi ini tidak terima fraksi-fraksi yang tergabung Koalisi Merah Putih menyapu bersih pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR. (Baca juga: Andi Arief Ajak KIH Belajar dari Sejarah). [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

BSD Kantongi Rp6,84 Triliun dari Prapenjualan Properti

Senin, 28 Oktober 2024 | 16:02

Pukulan Keras Ilia Topuria Tumbangkan Max Holloway di UFC 308

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:53

Ipda Rudy Soik: Bapak Kapolda Orang Baik, Tapi Informasi Sampai ke Beliau Tidak Benar

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:30

HUT ke-20, UCLG ASPAC Komitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:29

Baleg DPR Gelar Rapat Pleno, Ini Agendanya

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:22

Ekonom Sebut Pemerintah Tak Boleh Asal Bantu Selamatkan Sritex

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:16

Direstui Jokowi Jadi Parpol, Projo Harus Buktikan Punya Banyak Pasukan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:59

Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Jadi Sorotan Media Asing

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:55

Kapolda Sulteng Diingatkan DPR Sering-sering Main ke Tahanan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:48

Awal Pekan, Mayoritas Harga Bahan Pokok Naik

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:45

Selengkapnya