Berita

hanif-muhaimin

Menteri Hanif Dhakiri jangan Ulangi Kesalahan Muhaimin Iskandar

MINGGU, 02 NOVEMBER 2014 | 09:33 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri harus segera jemput bola dalam mencari akar persoalan kurang kondusifnya hubungan industrial akhir-akhir ini terutama konflik pengupahan dan maraknya ilegal outsourcing dalam hubungan industrial di Indonesia.

Persoalan lain yang kerap terjadi di pabrik-pabrik misalnya, union busting/anti serikat buruh, tidak adanya Perjanjian Kerja Bersama/Peraturan Perusahaan, jam kerja yang berlebihan, sistem kerja kontrak yang tidak sesuai dengan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, dan sarana dan prasarana fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang kurang memadai.

Selain itu penegakan amanah UU 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terutama BPJS Ketenagakerjaan juga perlu diperhatikan penerapannya dengan seksama oleh Menaker Hanif.


Demikian disampaikan analisis ekonomi & politik, Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, dalam siaran pers yang diterima pagi ini (Minggu, 2/11).

Labor Institute Indonesia juga mencatat saat ini Pemerintah telah menyiapkan RPP Pengupahan yang akan mengganti PP 8 /1981 tentang Perlindungan Upah. Mayoritas serikat buruh sendiri menolak draft yang dibuat oleh Kementrian Ketenagakerjaan tesebut. Karena dalam penyusunan draft RPP Pengupahan tersebut, tidak melibatkan serikat buruh dan minimnya sosialisasi dari Kementrian Ketenagakerjaan.

"Belum lagi adanya keinginan serikat buruh untuk menaikkan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 menjadi 84 komponen, dengan melakukan revisi Permenakertrans No. 13 Tahun 2012 tentang Tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL) bagi buruh/pekerja," bebernya.

Selain itu perlindungan akan kesehatan dan keselamatan kerja juga perlu diperhatikan oleh Menteri Hanif, terutama tentang ketersediaan alat perlindungan diri (APD) akan kecelakaan kerja yang masih sangat minim. Selain itu di sektor perkebunan, para buruh perkebunan swasta diwajibkan membeli sendiri peralatan Alat Perlindungan Diri (APD) dari kecelakaan kerja, bukan disediakan oleh perusahaan.

Hal yang tidak kalah pentingnya, Labor Institute Indonesia mengimbau agar menteri segera merevitalisasi Lembaga Tripartit Nasional (LKS Tripartit) dimana masa Menteri Muhaimin Iskandar kurang mendapatkan perhatian, dan terkesan tidak memberikan sumbangsih yang cukup dalam penataan hubungan industrial nasional.

"Dengan segera melakukan blusukan ke pabrik-pabrik, ke kantor serikat buruh dan Asosiasi Pengusaha, diharapkan konflik hubungan industrial dapat diminimalisir sehingga proses industrialisasi dapat berjalan dengan baik. Ruang komunikasi dengan ke dua stake holder serikat buruh dan asosiasi pengusaha perlu lebih ditingkatkan, dikarenakan dialog tersebut dapat dijadikan forum silaturahmi dan saling memahami permasalahan yang terjadi dalam hubungan industrial saat ini," tandasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya