Berita

anis matta

Anis Matta: Angkatan 66 Bermain Cantik Saat Orde Baru Sedang Berkuasa

JUMAT, 31 OKTOBER 2014 | 03:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aktivis mahasiswa angkatan 66 terdampak langsung dengan eksperimen-eksperimen awal "menjadi negara Indonesia". Karena mereka memang lahir rata-rata di dekat masa kemerdekaan, yaitu sekitar tahun 1940-50.

Misalnya Soegeng Sarjad, yang lahir tahuun 1942 di Pekalongan, Jawa Tengah dan sudah sampai ke Amerika pada tahun 1959.

"Mereka menyaksikan dan terlibat dlm fase awal berdirinya Indonesia," ujar Anis Matta dalam akun Twitternya @anismatta Kamis malam.


Anis Matta mengungkapkan itu terkait wafatnya aktivis senior yang juga pengusaha Soegeng Sarjadi. (Baca: Anis Matta: Soegeng Sarjadi Khatam Sebagai Aktivis)

"Mereka merekam pengalaman perang ideologi semasa Orde Lama dan wacana 'Pembangunan' Orde Baru.  Bahkan mereka ikut andil," sambung Anis.

Menurutnya, angkatan 66 bisa dibilang sebagai angkatan mahasiswa gelombang kedua Indonesia: menyaksikan kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi hingga kini. Makanya, mereka mewarnai politik Indonesia dalam proses kita menjadi negara-bangsa yang modern. Juga mengalami pergulatan relasi negara-agama.  

"Angk 66 berbeda dgn Angk 45 yg merasa sbg "pemilik sah kemerdekaan RI".. Angk 66 lbh merasa sbg anak kandung dunia modern," imbuhnya.

Merekalah para tokoh yang belajar dan mengajari "bermain cantik" dalam politik, terutama ketika Orde Baru sedang kuat-kuat2nya. "Bahkan mereka masih mewarnai politik Indonesia hingga kini.. Ambil contoh Bang Akbar yg bersama2 kami di KMP," tekan Anis.

Angkatan 66 ini juga berbeda dengan angkatan 98 yang menjadi pengkritik bahkan yang mendekonstruksi bangunan Orde Baru.  Angk 98 lebih cakap membuat koalisi taktis. "Angkatan demi angkatan mewarnai gelombang sejarah Indonesia.. Banyak pelajaran bisa dipetik," tandas Anis. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya