Berita

Jokowi harus Catat, Pembangunan Mental Pengelola Pasar lebih Penting

KAMIS, 30 OKTOBER 2014 | 05:09 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendukung visi-misi Presiden Joko Widodo soal program pembangunan pasar yang benar-benar sudah tidak layak. Pembangunan fisik memang penting, tetapi diingatkan,  itu bukan faktor utama.

"Pembangunan mental pengelola pasar dan peningkatan SDM pedagang jauh lebuh penting dari pembangunan fisik," tegas Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri, dalam pesan kepada (Kamis, 30/10).

Karena itu dia menyarankan, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel untuk mempelajari persoalan-persoalan yang ada di pasar tradisional sebelumnya mewujudkan janji Presiden Jokowi akan membangun 5.000 pasar tradisional di Indonesia.


"IKAPPI meminta agar Mendag yang baru untuk lebih aktif mempelajari program revitalisasi masa  lalu dan mengevaluasi kembali program tersebut. Lemahnya pengawasan program revitalisasi, serta tidak akuratnya pembagian dana revitalisasi ke Pemda membuat pedagang akan sulit dan lebih terpuruk," tegasnya.

Kementerian Perdagangan sebelumnya gagal merevitalisasi pasar karena hanya memperbesar nafsu membangun pasar tanpa mempelajari dan mengawasi program tersebut. "Kami berharap Kementerian baru terlebih dulu mencari tahu fakta dan dampak dari pembangunan tersebut bagi pedagang pasar," jelasnya.

Malah menurutnya, akan lebih baik Kementerian saat ini meredakan nafsu membangun fisik 5000 pasar sebelum mempelajari dan mengevaluasi kinerja kementrian. Dengan anggaran APBN yang terbatas, IKAPPI mengingatkan Pemerintah lebih mengutamakan pembangunan menegemen pengelolaan serta pembangunan SDM pedagang pasar terlebih dahulu.

"Jika pembangunan fisik tetap akan dilakukan, kami berharap Kementerian lebih selektif dan melakukan pengawasan yang maksimal," ungkapnya.

Dia juga mengingatkan, banyaknya kebakaran pasar, serta gulung tikarnya pedagang lama yang menjadi dosa terbesar Kementerian Perdagangan sebelumnya jangan sampai terulang.  [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya