Berita

ilustrasi

Bisnis

Mentan Fokus Benahi Bibit & Pasar Untuk Capai Swasembada Pangan

Sektor Pertanian Terkendala Lahan & Ego Sektoral Kementerian
RABU, 29 OKTOBER 2014 | 09:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengklaim, telah memiliki strategi untuk mencapai swasembada pangan. Padahal, selama ini traget swasembada sudah gagal terus.

“Untuk mecapai swasembada pangan perlu memprioritaskan irigasi, bibit, mekanisasi, dan jaminan pasar,” kata Amran saat serah terima jabatan di Au­dito­riun K­ementerian Pertanian, Ja­karta, kemarin.

Karena itu, Amran menar­get­kan, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam wak­tu 3-4 tahun ke depan. “Mudah-mudahan 3 tahun atau 4 tahun kedepan sudah tercapai swa­sem­bada pangan,” ujarnya.


Menurut dia, jaminan pasar men­jadi penting agar saat masa panen mencapai puncak ada pasar yang dapat menampung komoditas tersebut. Komoditas pangan yang menjadi prioritas Kementan antara lain padi, jagung, kedelai, dan gula karena Indo­nesia masih sering mengimpor bahan pangan tersebut.

Selain itu, kata dia, perluasan wilayah juga menjadi fokus pro­gram kerja Kementerian Per­ta­nian. “Lahan sudah ada, tinggal sinergi dengan direktorat lain. Ini harus dilakukan terintegrasi tidak boleh berdiri sendiri-sendiri,” katanya.

Dia pun berjanji, akan meng­upayakan pembangunan ke­dau­latan pangan berbasis agribisnis kerakyatan dengan melakukan regenerasi petani. Dia pun me­ngaku sudah memiliki rencana untuk me­wujudkan target tersebut. “Salah satunya melalui pengen­da­lian impor pangan dan pe­ngem­ba­ngan ekspor pertanian,” paparnya.

Amran juga menegaskan, pi­hak­nya akan berupaya menang­gulangi kemiskinan di sektor pertanian dan dukungan rege­nerasi petani.

Bekas Mentan Suswono me­nga­takan, tantangan sektor per­tanian di Indonesia cukup berat yaitu soal persoalan perubahan iklim, konversi lahan produktif yang membuat lahan pertanian menyempit dan persoalan in­frastruktur pertanian yang minim.

“Sebanyak 52 persen irigasi kita rusak, untuk bisa menopang itu perlu Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemodalan, itu tan­ta­ngan,” katanya.

Dia mengatakan, saat ini per­soalan peningkatan produksi gula dan kedelai masih terkendala penye­dian lahan. “Potensi kita untuk swasembada masih me­mung­kin­kan, saya yakin dengan menteri baru ada terobosan-tero­bosan yang lebih baik lagi,” tukas Suswono.

Pengamat pertanian Husein Sawit mengatakan, kegagalan rea­lisasi produksi pangan pada 2013 dan revisi target 2014 di­ka­renakan target swasembada pa­ngan hanya dikerjakan satu ke­menterian. Padahal, semes­tinya target pangan menjadi target ne­gara, bukan target pemerintah.

Hal ini berarti bahwa semua kementerian yang terkait dengan urusan pangan harus mendukung. Selain ego sektoral kementerian terkait, Husein menje­las­kan, masalah mendasar yang harus diselesaikan yakni pembentukan Badan Ketahanan Pangan.

Badan Ketahanan Pangan, kaya dia, nantinya bisa menjadi jem­batan dan koordinator yang men­da­maikan ego sektoral ma­sing-masing kementerian. Di sisi lain, dia memaparkan, bahwa in­fras­truktur pertanian sampai sa­at ini tidak ditangani dengan benar. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya