Berita

ilustrasi

Bisnis

Genjot Pemerataan, Peternak Sapi Di Luar Pulau Jawa Diberi Insentif

Produksi Susu Lokal Disinyalir Tak Meningkat
SENIN, 27 OKTOBER 2014 | 09:39 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Pertanian (Ke­men­tan) tengah mengkaji perge­seran pola tata ruang peternakan sapi yang selama ini terkon­sentrasi di Pulau Jawa. Hal itu dila­kukan sebagai upaya mengu­rangi importasi susu yang tiap ta­hun terus meningkat.

Dirjen Peternakan dan Kese­hatan Hewan Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, selama ini 99,47 persen peternakan sapi dan industri pengolahan susu (IPS) berada di Pulau Jawa. Semuanya berjumlah 43 peternakan.

Menurutnya, kondisi itu men­ja­di salah satu penyebab sulitnya mengembangkan sapi perah di Indonesia. Apalagi, lahan untuk pakan di Pulau Jawa semakin ter­batas sehingga biaya pakan se­makin mahal.


“Ini akan mempengaruhi per­for­ma dalam bentuk produk­tivitas. Kalau tidah berubah, la­ma-kelamaan sapi perah di Indo­nesia akan habis dan impor akan semakin meningkat,” kata Syu­kur, Jumat (24/10).

Dia mengatakan, produksi susu na­sional tahun lalu mencapai 980.624 ton sedangkan kebu­tuhan nasional susu mencapai 2,84 juta ton tahun ini. Sementara pemenuhan susu terus meningkat tiap tahunnya.

Syukur mengaku, pihaknya, Kementerian Perindustrian (Ke­menperin), Badan Koordinasi Pena­naman Modal (BKPM) telah menyepakati formulasi untuk mendorong industri pengolahan susu ke luar Pulau Jawa. Caranya, dengan memberi beberapa kemu­dahan untuk investor.

Pertama, insentif akan dibe­rikan berbentuk tax allowance. Kedua, IPS berkewajiban mela­kukan kemitraan dengan peternak rakyat secara khusus dengan bentuk inti plasma.

Tidak hanya perusahaan di luar pulau, perusahaan di dalam Pulau Jawa juga harus membangun bentuk inti plasma dalam waktu lima tahun. Dengan begitu, pe­ngem­bangan susu akan semakin maksimal dengan sokongan peternak rakyat.

“Selama ini terkendala infra­struktur, kemudian pasar lebih banyak di Jawa. Kalau dikem­bang­kan dengan transportasi yang mudah, diharapkan pro­duksi susu akan meningkat,” katanya.

Syukur mengatakan, sentra­lisasi pengembangan industri di Pulau Jawa telah memicu penu­runan jumlah sapi perah di Indo­nesia. Pada 2012, sapi perah men­capai 612.000 ekor dan me­ngalami penurunan hingga 444.000 pada 2013.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi memprediksi produksi susu dalam negeri tahun ini tidak akan mengalami peningkatan dibanding produksi tahun lalu. Pihaknya mencatat, selama em­pat bulan produksi susu tidak me­ngalami kenaikan sama sekali akibat proses recovery yang masih berlangsung.

Menurut Dedi, proses recovery tersebut membutuhkan waktu dua tahun agar produksi susu kembali meningkat. Namun demi­kian, harga susu tetap stabil di kisaran Rp 5.000-5.500 per liter yang dipasok ke IPS.

“Memang harga susu tetap stabil, tapi tetap saja peternak tidak mampu mendongkrak produk­tivitas akibat sapi yang masih tahap recovery,” ujarnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya