Berita

presiden sukarno

Misteri di Balik Nama Kabinet Jokowi

MINGGU, 26 OKTOBER 2014 | 22:51 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo memang tidak pernah berjanji akan memberi nama Kabinet Trisakti untuk kabinet yang dipimpinnya bersama Jusuf Kalla.

Namun, karena sejak masa kampanye pria dari Solo ini kerap mengutip ajaran Trisakti yang disampaikan Bung Karno, banyak yang menduga dan berharap Jokowi akan menggunakan nama Kabinet Trisakti untuk kabinetnya itu.

Di masa kampanye, Jokowi tidak ragu mengatakan bahwa dirinya selalu teringat pada inti ajaran Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat di  bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Banyak yang percaya ketika itu, ajaran Trisakti benar-benar masuk dan bersemayam di sudut paling dalam hati Jokowi.

Keraguan akan kemauan Jokowi memperjuangan prinsip-prinsip Trisakti mulai muncul ke permukaan setelah dia terlihat kelimpungan dan berkompromi dengan kelompok kepentingan lama yang sama sekali tidak menyukai ajaran Trisakti.

Sejak awal proses pembentukan kabinet, berbagai kalangan, termasuk relawan yang mendukung Jokowi sejak masa kampanye, terhenyak saat dia memberikan tempat strategis untuk Rini Soemarno di tim transisi yang mendampingin.

Disusul kabar yang mengatakan bahwa ia menghubungi Sri Mulyani Indrawati yang sedang bertugas di Bank Dunia.

Kehadiran Kuntoro Mangkusubroto yang sempat diproyeksikan duduk di kursi Menteri ESDM membuat mimpi tentang Trisakti semakin jauh.

Kuntoro pada akhirnya tidak masuk ke dalam kabinet. Begitu juga dengan Sri Mulyani.

Tetapi pilihan menggunakan nama Kabinet Kerja, bukan Kabinet Trisakti, memperkuat dugaan bahwa banyak kalangan khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi di sekitar Jokowi keberatan dengan ajaran Trisakti.

Bagi mereka Trisakti hanya penting digunakan pada masa kampanye demi meraih dukungan pemilih.

Tetapi setelah berkuasa, jangan coba-coba ikuti ajaran Trisakti karena konsekuensinya bisa menutup pintu keuntungan mereka selama ini. [dem] 

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya