Berita

prof. pratikno/net

Politik

KABINET JOKOWI-JK

Jokowi Jangan Ulangi Kesalahan Gus Dur, Hati-Hati Memilih Mensesneg

MINGGU, 26 OKTOBER 2014 | 00:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Salah satu kelemahan utama Abdurrahman Wahid ketika berkuasa adalah karena keliru memilih Menteri Sekretaris Negara. Akibatnya, Gus Dur harus menghadapi konflik dengan tiga pihak sekaligus, yakni DPR RI, TNI dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

Puncak dari serangkaian konflik itu adalah keberhasilan lawan-lawan politik Gus Dur menggusurnya dari Istana.

Demikian disampaikan jurubicara kepresidenan era Gus Dur, Adhie Massardi, dalam perbincangan dengan redaksi, Sabtu malam (25/10).


“Sekretariat Negara merupakan lalu lintas berbagai urusan negara. Dia adalah jembatan langsung yang menghubungkan lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Karena itu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi ini adalah figur yang memiliki kemampuan manajerial dan memahami urusan ketatanegaraan,” Adhie Massardi menjelaskan.

Syarat penting lain dari seorang Menteri Sekretaris Negara, sambungnya, adalah kemampuan komunikasi politik terutama dengan Parlemen. Apapalagi bila Parlemen dikuasai pihak lawan Presiden.

Adhie mengatakan, memilih sosok Mensesneg tidak bisa hanya mengandalkan sisi emosi dan sentimen belaka. Melainkan harus dengan perhitungan politik yang matang sehingga agenda pemerintah dapat diterima oleh Parlemen dan dapat diwujudkan.

Menurut Adhie, SBY pun, terutama pada pemerintahan periode kedua, punya persoalan yang kurang lebih sama dengan Gus Dur. Bedanya, SBY berhasil menaklukkan lawan dengan membagi-bagi kue kekuasaan. Tapi, politik bagi-bagi kekuasaan ini terbukti hanya menyenangkan elit, dan tidak menghasilkan kebijakan yang betul-betul pro rakyat.

Dengan demikian, Adhie menyarankan Jokowi ekstra hati-hati dalam memilih Mensesneg. Pilihlah tokoh yang memiliki semua syarat minimal yang dibutuhkan.

Untuk mencegah konflik dan ketegangan berkepanjangan dengan Parlemen, Jokowi membutuhkan sosok yang memiliki latar belakang politik dan kemampuan menjalin komunikasi dengan baik dengan partai-partai politik, baik yang ada di kubu Koalisi Indonesia Hebat, maupun di kubu Koalisi Merah Putih.

Sejauh ini, informasi yang beredar di lapangan mengatakan, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Pratikno disebut-sebut akan dipasang Jokowi untuk mengisi posisi Mensesneg.

Sementara kalangan di tubuh PDIP dan kelompok relawan yang setia mendampingi Jokowi khawatir bila Pratikno benar-benar ditempatkan pada posisi Mensesneg.

Praktikno dikhawatirkan tidak mempunya kemampuan menjalin komunikasi politik dengan Parlemen dan partai politik pengusung pemerintah. Sementara itu, kemampuan manajerial dan tata pemerintahannya pun masih diragukan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya