Berita

Nusantara

SITUS MEGALITIKUM

TTRM: Perubahan Politik Tidak Akan Menghentikan Riset Gunung Padang

SABTU, 25 OKTOBER 2014 | 11:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Banyak yang mengkhawatirkan riset situs Megalitikum Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, akan mengalami stagnasi karena perubahan politik. Kekhawatiran itu dibantah inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang, Andi Arief.

Menurut mantan Staf Khusus Presiden itu, segala sesuatu bisa saja terjadi, misalnya upaya penghentian atau pengambilalihan. Namun hal sebaliknya bisa juga terjadi, termasuk upaya percepatan riset.

"TTRM haqqul yakin riset ini akan semakin baik jalannya. Sejak awal tidak ada tendensi politik apa-apa dalam riset Gunung Padang ini. Hal yang ilmiah, baik data maupun fakta di lapangan, pada akhirnya akan menjawab munculnya pro dan kontra," ujar Andi Arief kepada , Sabtu (25/10).


Andi menerangkan, hasil riset ini sudah empat kali dipresentasikan di forum internasional, dan 12 kali dalam forum ilmiah di dalam negeri. Menurutnya tidak ada istilah "no way out" dalam riset. Juga tidak ada masalah yang tidak ada penyelesaiannya. Peneliti TTRM maupun yang kontra tentu mengetahui bagaimana mencari penyelesaian riset di jalur riset.

"Mudah-mudahan upaya TTRM membuktikan semua hipotesanya juga akan diikuti oleh pihak yang kontra juga dengan membuktikan hipotesanya. Karena kedua belah pihak masing-masing memiliki hipotesa sendiri-sendiri," ungkapnya.

Dia tegaskan, kedua belah pihak dilarang menghambat pembuktian. Sehingga, pemenang yang sesungguhnya adalah kebenaran atau fakta itu sendiri. Kalau fakta sudah didapatkan, pertanyaannya kemudian sebesar apa manfaatnya buat masyarakat di luar soal sejarah, peradaban, dan pengetahuan lainnya.

"Mungkinkah upaya mendapatkan kesejahteraan warga sekitar Cianjur, Jawa Barat dan rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam Perpres 148 tertanggal 17 Oktober tahun 2014 tentang perlindungan, pengelolaan, penelitian dan pengamanan Gunung Padang bisa sesuai harapan? Kita tunggu hijrahnya Indonesia," tutup Andi Arief. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya