Berita

Politik

Gerindra Instruksikan Anggota Legislatifnya Perjuangkan Kenaikan UMR 30 Persen

JUMAT, 24 OKTOBER 2014 | 16:19 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Partai Gerindra mendukung kenaikan minimal 30 persen Upah Minimum Regional (UMR) pada tahun 2015, seiring kenaikan harga BBM subsidi yang direncanakan menjadi Rp 8500 per liter.

"Kenaikan harga BBM akan berdampak pada tingkat biaya hidup yang akan semakin mahal. Jjelas ini akan membuat ekonomi keluarga buruh akan semakin terperosok ke jurang kemiskinan jika upah buruh tidak ditingkatkan,"  ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, dalam keterangannya kepada (Jumat, 24/10).

Selama ini  anggaran untuk subsidi harga BBM yang dikurangi atau diicabut tidak pernah dialokasi untuk kepentingan kesejahteraan kaum buruh. Akibatnya setiap kenaikan harga BBM dilakukan kaum buruh selalu dirugikan sebab pengusaha tidak mau menaikan upah mereka.      
"Dengan menaikkan UMR sebesar 30 persen diharapkan daya beli kaum buruh bisa meningkat sehingga bisa memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi," katanya.

"Dengan menaikkan UMR sebesar 30 persen diharapkan daya beli kaum buruh bisa meningkat sehingga bisa memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi," katanya.

DPP Gerindra mendukung kaum buruh yang memperjuangkan kenaikan UMR hingga 30 persen. Bagi Gerindra, tuntutan kaum buruh di akhir tahun 2014 ini sangat lumrah dan pantas.

Agar UMR bisa naik 30 persen, DPP Partai Gerindra meminta seluruh anggota legislatifnya mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi di seluruh Indonesia mendukung dan memperjuangkannya. Selain itu, anggota legislatif dari Gerindra juga diimbau menerima delegasi buruh jika mengadu terkait masalah perburuhan.

"Namun demikian partai Gerindra juga mengimbau kaum buruh meningkatkan produktivitas agar perusahaan memiliki kemampuan  untuk membayar upah minimum buruh yang naik hingg 30 persen," pungkas Arief yang juga Ketua Feerasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya