Karena mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian titik kebocoran pipa PT Pertamina, akhirnya Tim Health Safety Security Environment (HSSE) dan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) menurunkan alat berat. (Baca: Pipa Solar Milik Pertamina Kembali Bocor)
Untuk mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan akibat bocornya pipa, petugas pun melakukan pembersihan rembesan solar yang bocor di sungai.
Posisi pipa berada di bawah dasar sungai dan tertutup lumpur, membuat Tim kesulitan menggunakan alat manual. Akhirnya pencarian diputuskan menggunakan alat berat jenis behko agar titik kebocoran segera diketahui.
Selain itu pencarian pun diperluas hingga mendekati perkampungan warga.
Pertamina melalui TIM HSSE melakukan pembersihan rembesan solar yang bocor di sungai, untuk mencegah solar tidak menimbulkan potensi bahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Saat terjadi kebocoran, pipa ini tengah menyalurkan BBM jenis solar dan merupakan bagian dari pipa BBM jalur Lomanis-Tasikmalaya yang saat ini sedang dalam proses penggantian.
Sekitar pukul 18.30 WIB, kemarin petang, titik kebocoran pipa ditemukan. Tim HSSE langsung melakukan penambalan di titik pipa yang bocor agar penyaluran solar kembali berjalan normal.
Setelah adanya temuan rembesan tersebut, pipa sudah dalam posisi ditutup sehingga tidak ada aliran lebih lanjut dan solar yang sudah terlanjur keluar/disedot lalu disalurkan ke mobil tangki.
Pada hari ketiga yakni Kamis (23/10) petang, bocornya pipa Pertamina Tim HSSE terus mekakukan perbaikan pipa. Selain itu tim juga melakukan pembersihan dan penyedotan sisa-sisa bahan bakar yang keluar dari pipa akibat illegal tapping.
Secara parallel, Pertamina melakukan identifikasi area-area terdampak untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Dengan upaya tersebut, diharapkan lingkungan sekitar pipa aman bagi aktivitas masyarakat.
Dengan kerjasama yang erat antara tim pertamina dan pihak kepolisian, proses perbaikan dapat segera dilakukan pasca bocornya pipa di lokasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pipa milik PT Pertamina kembali mengalami kebocoran dan menyemburkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Warga sempat panik akibat kebocoran itu karena dikhawatirka bisa meledak seperti kebocoran pipa se tahun lalu, sekitar dua kilo meter dari pipa di kampung warung. Terlebih bocornya pipa kali ini sangat dekat dengan pemukiman warga.
[zul]
