Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meluncurkan 11 unit mobile outlet keliling yang akan disebar di 11 Kantor Wilayah BP Jamsostek seluruh Indonesia.
"Pada tahun 2015, kita akan meluncurkan 32 mobile unit keliling yang peruntukannya disebar di kantor-kantor cabang," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya didampingi direksi lainnya usai peluncuran di Gedung BPJS Ketenagakerjaan, Rabu (12/10).
Menurut Elvyn, mobile unit keliling akan melaksanakan empat pelayanan, meliputi, pemberian informasi, pendaftaran peserta, pembayaran iuran dan klaim. "Tingkat kepesertaan di masa mendatang akan meningkat tajam, sehingga diperlukan sistem pelayanan yang lebih baik lagi semua lini," imbuhnya.
Dengan diluncurkannya mobile unit keliling, outlet BPJS Ketenagakerjaan saat ini terdapat di 11 kantor wilayah BP Jamsostek, 121 kantor cabang dan 1102 outlet yang dilaksanakan bekerjasama dengan swa mitra.
Sampai dengan September 2014, peserta aktif BP Jamsostek berjumlah 15,4 juta pekerja. Adapun akhir tahun 2015 BP Jamsostek menargetkan jumlah kepesertaan tenaga kerja formal dan informal sebesar 20,2 juta pekerja.
Elvyn juga mengungkapkan BP Jamsostek sesuai PP Nomor 85 dan 86/2004, diberikan kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap perusahaan yang tidak sertakan karyawannya sebagai peserta jaminan sosial. "Kita sudah mendidik 11 petugas yang akan ditempatkan di setiap Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan. Nantinya kita akan mendidik 121 petugas yang ditempatkan di kantor-kantor cabang," terangnya.
Para petugas penyidik itu, akan melakukan penelitian intensif terhadap perusahaan yang tidak sertakan pekerjanya dalam program Jamsostek dan melaporkan pada otoritas berwenang baik di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk diberikan sanksi pemberhentian layanan publik seperti pencabutan paspor pemilik bagi perusahaan atau tidak diberikan ijin perpanjangan usaha.
Sementara itu, menanggapi pencabutan subsidi dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Elvyn mengatakan, tidak akan mempengaruhi target penyertaan. Karena, dalam jangka menengah pencabutan subsidi justru akan menguatkan struktur anggaran.
Dia juga mengungkapkan, BPJS Ketenagakerjaan telah menyiapkan pemberian total benefit yang sudah disetujui dalam RKAP untuk para pekerja meliputi
transportation dan
housing. "Untuk transportasi kita sudah siapkan 10 bus pekerja di Batam dan di Jakarta akan bekerjasama dengan Transjakarta memberikan potongan transport bagi pemegang kartu BPJS Ketenagakerjaan," terangnya.
Adapun untuk benefit perumahan, pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan dari Timur Tengah membangun community housing di daerah Jonggol. "Nanti ada tanah seluas 187 hektar milik BPJS Ketenagakerjaan untuk dibangun kota pekerja bekerjasama pengembang dari Timur Tengah," pungkasnya.
[wid]