Berita

ari dwipayana

Politik

Pengamat UGM: Bagus Juga Kalau Jokowi Nyicil Umumkan Nama-nama Menteri

RABU, 22 OKTOBER 2014 | 10:03 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo disarankan untuk tidak terburu-buru dalam mengumumkan nama-nama menteri. Karena masih tersedia waktu yang dimiliki Jokowi. Yaitu, 14 hari sejak pengambilan sumpah berdasarkan UU 39/2008 tentang Kementerian Negara.

"Jadi jgn terlalu terburu buru," ujar pengamat politik dari UGM, Ari Dwipayana lewat akun Twitter-nya, @aridwipayanaugm pagi ini.

"Bagus juga kalau Presiden @jokowi_do2 umumkan kabinet secara bertahap, nyicil sampai hari ketujuh. Ini bisa jadi tradisi baru," sambungnya.

Dia menyarankan, Jokowi mengumumkan kabinet dengan bertahap sambil meminta calon menteri bicara ke publik tentang komitmen dan bagaimana menjalankan agenda prioritas di tiap pengumuman.

Tentu, calon menteri yang diumumkan terlebih dahulu terutama dari kementerian yang tidak berubah nomenklaturnya sehingga tidak perlu meminta pertimbangan DPR.

"Sambil nunggu waktu 7 hari seperti syarat UU tth pertimbangan DPR. Publik udh tahu kandidat Menteri scr bertahap. Misalnya tiap hari 4 org," tekannya.

Selain itu juga, calon menteri yang bisa diumumkan tentu saja yang sudah lolos saringan
KPK dan PPATK. Hasil penelusuran KPK-PPATK itu harus jadi kreteria utama untuk membangun kabinet bersih.

"KPK,PPATK adl lembaga negara yg independen. Apa yg jadi catatan dr lembaga ini berbasis bukti yg akurat. Jadi rekomendasinya bukan asesoris," ungkapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, dengan mengumumkan secara bertahap nama-nama menteri sampai tujuh hari, Jokowi bisa ajak rakyat mendengar satu persatu komitmen menterinya. Selain itu, Jokowi juga akan bisa memastikan rekam jejak kandidat menterinya. Wujudkan kabinet bersih

"Salah satu hal penting adl jika mau bersih2, maka gunakan sapu yg handal &terpercaya. Bersih2 mulai dari halaman rumah sendiri. Kabinet kuat," tandasnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

BSD Kantongi Rp6,84 Triliun dari Prapenjualan Properti

Senin, 28 Oktober 2024 | 16:02

Pukulan Keras Ilia Topuria Tumbangkan Max Holloway di UFC 308

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:53

Ipda Rudy Soik: Bapak Kapolda Orang Baik, Tapi Informasi Sampai ke Beliau Tidak Benar

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:30

HUT ke-20, UCLG ASPAC Komitmen Ciptakan Kota Ramah Lingkungan, Digital, dan Berteknologi Tinggi

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:29

Baleg DPR Gelar Rapat Pleno, Ini Agendanya

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:22

Ekonom Sebut Pemerintah Tak Boleh Asal Bantu Selamatkan Sritex

Senin, 28 Oktober 2024 | 15:16

Direstui Jokowi Jadi Parpol, Projo Harus Buktikan Punya Banyak Pasukan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:59

Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Jadi Sorotan Media Asing

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:55

Kapolda Sulteng Diingatkan DPR Sering-sering Main ke Tahanan

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:48

Awal Pekan, Mayoritas Harga Bahan Pokok Naik

Senin, 28 Oktober 2024 | 14:45

Selengkapnya