Berita

samad-jokowi

ARG: KPK harus Ungkap Siapa yang Tak Layak jadi Menteri Jokowi

SELASA, 21 OKTOBER 2014 | 17:11 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Cara Joko Widodo dalam menyeleksi sejumlah figur untuk diangkat jadi menteri diapresiasi. Karena Presiden RI tersebut meminta masukan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

"Ini bukti awal Jokowi punya komitmen untuk pemberantasan korupsi," ujar peneliti The Indonesian Institute, Abd Rohim Ghazali, dalam pesan singkat kepada (Selasa, 21/10).

Menurutnya, pemberantasan korupsi harus dimulai dari Istana dan Kabinet. "Istana mutlak harus bersih dari korupsi, menteri-menteri harus bersih dari korupsi," tegasnya.

Karena itu, KPK dan PPATK harus berani menyampaikan ke Jokowi siapa-siapa menteri yang tak layak jadi teladan pemberantasan korupsi. Kalau Jokowi tetap mengangkat menteri-menteri itu, kepercayaan publik akan drop dan berdampak buruk bagi perjalanan pemerintahannya.

"Kita dorong KPK punya keberanian menyuarakan kebenaran di hadapan Presiden. Karena saat inilah kesempatan emas untuk pencegahan korupsi," katanya mengingatkan.

Lebih jauh peneliti senior ini menegaskan, pers, LSM, ormas dan para relawan harus punya suara yang sama dalam mendorong pemerintah untuk memberantas korupsi yang menjadi salah satu masalah utama negeri ini.

"Siapa pun, walaupun keluarga atau kawan sendiri, koruptor tak boleh dibela. Membela atau mendukung koruptor menjadi menteri sama artinya dengan ikut serta merusak negerinya sendiri," demikian intelektual muda Muhammadiyah yang akrab disapa ARG ini.

Sebelumnya, KPK sudah menyerahkan hasil penelusuran terhadap rekam jejak 43 calon menteri ke Jokowi. Dalam catatannya, KPK memberi tanda merah, kuning, dan hijau kepada nama-nama calon menteri tersebut. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

PDIP: Prabowo Presiden Kita Semua

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:59

AdMedika Hadirkan Solusi Digital Kesehatan Terintegrasi

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:45

Hasto Tancap Gas Pimpin Safari Politik di Jatim

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:33

Korps Baret Ungu Gelar Event Bergengsi Binsat 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 | 01:19

Sultan Tidore Ajak Anak Muda Aktif dalam Pembangunan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:59

Perluas Layanan Data Center, Telkom Resmikan neuCentrIX Cirebon

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:49

Pindad Sambut Baik Arahan Prabowo soal Mobil Dinas Pemerintahan

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:33

KPK Dalami Peran 2 Vice President ASDP terkait Akuisisi Berujung Korupsi Rp1,2 Triliun

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:32

Transisi Kepemimpinan Tonggak Penting Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:17

Terseret Saham BUMN, IHSG Rebah di 7.634,63

Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:14

Selengkapnya