Berita

aksi ruwatan di depan rumah amien

Peruwat Amien Rais Orang Bayaran yang Bermaksud Melecehkan

SENIN, 20 OKTOBER 2014 | 12:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Paguyuban Masyarakat Pelestari Tradisi atau Pametri menggelar ritual ruwat di depan kediaman Prof. M. Amien Rais, kawasan Kampung Sawit Sari, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis lalu.

Menurut intelektual muda Muhammadiyah, Ma'mun Murod Al Barbasy aksi ruwatan yang dilakukan di depan rumah mantan Ketua MPR itu tindakan yang tak patut.

"Saya yakin itu tindakan 'pesanan'. Kalau orang Yogya atau Solo yang asli nggak mungkin melakukan tindakan konyol seperti itu. Saya yaqin itu tindakan 'pesanan' yang sengaja melecehkan Pak Amien," jelas Ma'mun kepada (Senin, 20/10).


Selain itu pula, Ma'mun heran dengan aksi sekelompok orang tersebut. Karena dia mempertanyakan, apa kesalahan yang pernah dilakukan oleh mantan Ketua Muhammadiyah itu.

"Bahwa mungkin ada tindakan Pak Amien yang dianggap berlebihan seperti pernyataannya soal 'Perang Badar'. Tapi itu soal persepsi," ungkap dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini. (Baca: Ternyata, Pernyataan Amien Rais Soal Perang Badar Diplintir)

Sementara keputusan Amien mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres dan kemudian mendukung Pilkada tak langsung itu hak dan pilihan politik. Sebagai guru besar UGM, Amien tentu punya alasan pembenar secara akademis. Seperti mereka yang mendukung Jokowi atau pilkada langsung.

"Justru mereka yang secara berlebihan menyudutkan Pak Amien karena pandangan yang berbeda itu bentuk arogansi dan tak paham demokrasi," tegas doktol Ilmu Politik yang saat ini menjabat Sekretaris Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Cabang Jakarta

Sebelumnya, Koordinator Aksi Agus Sunandar menjelaskan mereka sengaja menggelar ritual ruwatan di rumah Amien Rais dengan membawa sejumlah uba rampe seperti ayam hitam, pisang, air kembang dan yang lainnya.

"Ritual selain doa-doa, memotong bulu ayam juga menyiram air kembang di depan rumah Amien Rais," katanya.

Sementara sepanjang jalan menuju rumah Amien Rais mereka mendendangkan lagu Jawa "lir-ilir". "Ritual ruwatan ini dimaksudkan agar Amien Rais mendukung pemerintahan baru, dan tidak lagi membuat trik-trik yang memecah belah," kata Agus Sunandar. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya