Berita

ilustrasi/net

Hukum

Mahasiswa: KPK Belum Berani Sentuh Tiga Nama Terkait Skandal-skandal Besar

JUMAT, 17 OKTOBER 2014 | 01:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemberantasan praktik korupsi selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sangat tidak memuaskan. Aktor utama beberapa skandal korupsi masih dibiarkan bebas.

Desakan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntaskan tiga skandal mega-proyek yakni Bank Century, proyek olahraga di Hambalang, dan SKK Migas, tidak kunjung surut. Ketiga perkara besar itu diduga melibatkan Wakil Presiden RI, Boediono; mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; dan putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
 
Juru bicara Aliansi Mahasiswa untuk Indonesia Bersih, Yudha, menegaskan, penegakan hukum di Indonesia masih tebang pilih. Kasus paling mencolok adalah dalam penanganan skandal bail out Bank Century. Jelas-jelas skandal itu melibatkan Boediono dan Sri Mulyani yang kerap disebut dalam persidangan di Pengadilan.


Saat pengucuran dana talangan kepada Bank Century, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan yang merangkap sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Sedangkan Boediono selain sebagai Gubernur Indonesia saat itu, juga merangkap sebagai anggota KSSK.

"Akibat keputusan mereka, negara dirugikan Rp 6,7 triliun. Bahkan, Jusuf Kalla, yang saat itu masih menjabat sebagai Wapres dengan tegas menyatakan bahwa Bailout Bank Century sebagai perampokan terhadap negara," tegas Yudha, dalam keterangan yang diterima redaksi.

Ditambahkan Yudha, kasus lemahnya pemberantasan korupsi juga tercermin dalam penanganan kasus Hambalang, dalam dugaan keterlibatan putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Sekjen DPP Partai Demokrat itu juga diduga terlibat permainan korupsi di lingkungan SKK Migas.

"KPK harus menindaklanjuti dugaan keterlibatan Ibas dan menetapkan dia sebagai tersangka," tegasnya.
 
Rencananya, hari ini juga (Jumat, 17/10), Aliansi Mahasiswa untuk Indonesia Bersih akan menggelar aksi turun ke jalan di depan Gedung KPK untuk mendesak pengusutan kasus-kasus mega korupsi di atas.

"Kami berharap KPK tidak ragu-ragu menangkap mereka yang terlibat korupsi, tidak terkecuali ketiga orang ini," ucap Yudha. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya