Berita

Omar Hilale/net

Dunia

KAMP TINDOUF

Sikap Diam Komunitas Internasional Disayangkan

KAMIS, 16 OKTOBER 2014 | 06:50 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Inisiatif Otonomi yang ditawarkan Kerajaan Maroko sebagai penyelesaian sengketa Sahara Barat adalah proposal yang paling serius dan kredibel serta memiliki dimensi penyelesaian sengketa yang permanen. Selain itu, sikap diam komunitas internasional terhadap situasi sulit di dalam kamp Tindouf dan pelanggaran HAM yang dilakukan Polisario juga patut disayangkan.

Begitu antara lain disampaikan Dutabesar Maroko untuk PBB, Omar Hilale, hari Selasa lalu, saat berbicara di Komite Empat PBB yang membahas isu politik khusus dan dekolonisasi.

“Ini bukan sesuatu yang ‘ambil atau tinggalkan’. Ini dapat dinegosiasikan, diubah dan ditingkatkan,” ujarnya berkaitan dengan poin-poin Inisiatif Otonomi yang ditawarkan Maroko sejak 2007.


“Namun demikian, ini (Inisiatif Otonomi) tidak dapat diabaikan, disingkirkan atau digantikan dengan proposal lain,” sambungnya lagi seperti dikutip dari MAP.

Inisiatif Otonomi yang ditawarkan Maroko itu, sebutnya, adalah hasil dari pendekatan inklusif secara nasional dan konsultasi yang partisipatif dengan melibatkan semua stakeholder baik di sektor politik, sosial, ekonomi dan akademi. Juga tentu saja melibatkan rakyat yang tinggal di provinsi selatan yang mewakili suku-suku.

Proses panjang inilah yang membuat inisiatif itu tidak dipertanyakan lagi dan kokoh serta solid.

Hilale mengingatkan, bahwa Dewan Keamanan PBB meminta agar inisiatif yang disampaikan pihak-pihak yang bertikai haruslah serius dan kredibel sekaligus memiliki solusi yang pantas dan permanen.

Hilale juga membicarakan tentang situasi sulit yang terjadi di kamp Tindouf di Aljazair yang dijadikan sebagai markas kelompok Polisario sejak konflik merebak pertengahan 1970an lalu.

Dia menyayangkan sikap diam komunitas internasional atas situasi tersebut. Hilale juga menyayangkan sikap negara yang menampung Polisario yang membiarkan Tindouf menjadi tempat yang tidak memiliki hukum.

Dia juga mengingatkan bahwa resolusi DK PBB meminta agar UNHCR melakukan survei untuk mengetahui situasi sebenarnya di dalam kamp Tindouf.

“Populasi di Tindouf satu-satunya di dunia yang tidak diidentifikasi juga dicatat. Tidak seorangpun yang tahu berapa jumlah mereka (pengungsi) sebenarnya,” demikian Dubes Hilale. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya