Berita

Tjahjo Kumolo Tak Yakin Sri Mulyani Jadi Menko Perekonomian

SENIN, 13 OKTOBER 2014 | 22:16 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo tak bisa memastikan kebenaran kabar mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan masuk kabinet "Trisakti" pemerintahan Jokowi.

"Kan baru kabarnya (Sri Mulyani jadi menteri)," ujar Tjahjo kepada wartawan (Senin, 13/10).

Tjahjo mengaku pesimistis Sri Mulyani yang kini menjabat direktur pelaksana Bank Dunia bakal menjadi menteri.


"Saya secara pribadi tidak begitu tahu komposisi dan siapa yang duduk di kabinet ke depan. Saya tidak begitu yakin terhadap nama (Sri Mulyani) tersebut," imbuh Tjahjo.

Kabar Sri Mulyani Indrawati masuk dalam radar Presiden terpilih Joko Widodo beredar luas dua hari terakhir. Sri Mulyani disebutkan menjadi calon kuat Menko Perekonomian.

Tak sedikit pihak yang menilai memasang Sri Mulyani di kabinet akan meningkatkan risiko bagi pemerintahan Jokowi. Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra misalnya mengatakan ada empat catatan penting tentang Sri Mulyani yang harus benar-benar diperhatikan Jokowi.

Pertama, berkaitan dengan peningkatan utang luar negeri yang cukup signifikan semasa SMI menjadi menteri keuangan di pemerintahan SBY tahun 2005 hingga 2010. Utang luar negeri Indonesia naik dari Rp 1.313 menjadi Rp 1.676 triliun.

Tak lama sebelum lompat pagar ke Bank Dunia, SMI memberi imbal hasil yang tinggi bagi kepemilikan obligasi negara, yakni 4,32 persen. Angka ini tertinggi di antara negara-negara kawasan seperti Filipina (3,89 persen) dan Korea Selatan (4,15 persen). Bunga obligasi yang tinggi itulah yang menjelaskan mengapa SMI disenangi bankir-bankir asing, tapi merugikan Indonesia.

Catatan kedua berkaitan dengan keterlibatan  SMI di dalam megaskandal dana talangan untuk Bank Century. Keterlibatan SMI dalam megaskandal ini sudah menjadi pembicaraan umum.

Catatan berikutnya mengenai keterlibatan SMI dalam skandal pajak bos Ramayana Paulus Tumewu yang sempat ramai di DPR pada April 2010. Pada tahun 2006, selaku menteri keuangan SMI diduga kuat membantu penggelapan ratusan miliar rupiah pajak taipan yang saat itu merupakan orang terkaya ke-14 di Indonesia versi majalah Forbes. Kasus inilah yang kabarnya merupakan penyebab dari hengkangnya SMI dari Indonesia sebagai kompromi politik.

"Catatan keempat, meskipun orang tua SMI kabarnya merupakan nasionalis PNI, tidak ada yang meragukan bahwa ekonom UI ini merupakan keturunan ideologis Mafia Berkeley yang dipimpin Widjoyo Nitisastro," ujar Gede lagi.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya