Berita

ilustrasi

Bisnis

Gara-gara Mafia, Ketahanan Pangan & Energi Jadi Rapuh

SENIN, 13 OKTOBER 2014 | 09:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tidak adanya strategi keta­hanan nasional di bidang energi, pangan dan pertahanan membuat Indonesia dalam kon­disi darurat di tiga sektor ter­sebut. Oleh karena itu, para pe­mimpin bangsa harus segera meningkatkan kesadaran geo­politik di tengah ancaman he­gemoni asing.

“Ketiga sektor tersebut tidak lagi dipandang secara sektoral sebagai masalah ekonomi dan pertahanan-keamanan semata. Tapi harus dilihat dalam satu rangkaian dengan sektor strate­gis lainnya,” tegas pakar geo­energi Dirgo D Purbo.

Menurut dia, tidak ada­nya grand strategy di sektor ener­gi membuat Indonesia sa­ngat tergantung impor minyak men­tah dan bahan bakar mi­nyak (BBM) yang didatangkan dari 18 negara. Padahal, Indo­nesia bisa menghemat devisa jika impor minyak ini di-stop.


Beberapa kalangan mende­sak agar pemerintah Jokowi-JK bisa mengatasi dominasi mafia minyak dan mafia pangan untuk menggenjot perekono­mian.

Ia mengatakan, di hari ke 23 pertumbuhan ekonomi akan terhenti jika impor minyak di-stop. Sekitar nol persen dari po­pulasi alat transportasi umum di Indonesia tidak dapat ber­gerak, termasuk 50 persen ken­daraan TNI/Polisi yang ada, se­perti kapal patrol angkatan laut, panser, tank, pesawat tempur, motor/mobil patroli.

Sebelumnya, Presiden ter­pilih Joko Widodo (Jokowi) ber­­sikeras untuk mengurangi impor minyak khususnya dari Singapura. Selain itu, kader PDIP ini akan mengurangi peran mafia yang selama ini mengendalikan kebutuhan energi nasional.

Rapuh

Pengamat pertanian HS Dillon menilai geopolitik cu­kup berperan dalam menjaga dan mendorong ketahanan pa­ngan dalam negeri. Saat ini ketahanan pangan dalam negeri masih tergolong rapuh meng­ingat banyaknya impor.

“Artinya, setiap kebijakan khususnya soal pangan harus disertai dengan kesadaran geopolitik. Misalnya soal food estate di Indonesia Timur yang sejauh ini belum terdengar realisasinya,” ujarnya.

Menurut Dillon, ketahanan pangan baru tercipta jika ke­dau­latan pangan dimiliki rak­yat. Dari perspektif ini, pangan dan pertanian seharusnya tidak ditaruh di pasar yang rentan, te­tapi ditumpukan pada ke­mampuan sendiri.

Nah, untuk menciptakan ke­daulatan pangan, pemerintah ha­rus menjamin akses tiap peta­ni atas tanah, air, bibit dan kredit.

Pengamat geopolitik Hen­dra­jit mengatakan, kunci keta­hanan nasional sesungguhnya adalah pangan, air, dan energy security. “Kalau soal air, Indonesia tidak ada masalah, tetapi peri­hal ketahanan pangan dan ener­gi yang kini menjadi persoalan tidak sederhana di negeri ini,” tuturnya.

Menurut dia, dua komoditas tersebut masih mengandalkan impor dari beberapa negara sehingga membebani per­ekonomian Indonesia. P

Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra Ucok Sky Kha­dafi mengatakan, arah kebi­jakan yang harus dilakukan peme­rintahan Jokowi-JK adalah memperhatikan semua kontrak-kontrak yang sudah diteken dikaji ulang kembali.

“Jika ada kontrak yang tidak menguntungkan pemerintah harus tegas untuk memutus kontrak,” ujarnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya