Berita

net

Politik

Pengamat: Megawati Tampar Muka Sendiri

MINGGU, 12 OKTOBER 2014 | 07:47 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri nampaknya tak terima dengan kekalahan demi kekalahan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen. Melalui media sosial twitter, Mega meluapkan kemarahan, puncaknya disertai dengan ancaman tidak akan menahan aksi "people power".

Sikap Mega sangat disesalkan. Mega dinilai tidak paham demokrasi.

"Kalau betul itu pernyataan Mega, menurut saya, semakin menunjukkan kegagalannya memahami kompetisi (dinamika) dalam demokrasi dan fungsi partai politik yang dipimpinnya," ujar Pengamat politik dari UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan kepada baru-baru ini.


Pernyataan Mega sama saja menampar muka sendiri. Munculnya persoalan anggota DPR yang kebal hukum, Pilkada oleh DPRD serta ketua dan wakil ketua DPR politisi busuk seperti disesalkan Megawati, menurut Bakir, justru menjadi bagian dari kegagalan dia sebagai Ketum PDIP dan kegagalan PDIP dalam membangun koalisi bersama partai-partai lain, yang paling tidak dalam persepsi Megawati, bersih atau tidak busuk.

"Apalagi dengan membiarkan people power, sama saja dengan menampar muka sendiri, karena partai, termasuk partai yang dipimpinnya gagal menjadi jembatan (linkage) antara masyarakat dan negara. Tapi saya tidak yakin Megawati menghendaki itu," papar Bakir.

Dia menambahkan kegagalan PDIP dalam beberapa kontestasi di parlemen seakan mengulang kegagalannya pada 1999, karena ketergantungannya yang begitu kuat pada Megawati yang belum siap membuka diri pada semua partai. Kedepan Megawati harus membuka komunikasi dengan semua elit partai untuk membangun konsensus kebersamaan khususnya di DPR.

Megawati punya modal besar untuk itu, selain sebagai pemenang dalam Pileg juga pemenang dalam Pilpres. Modal ini bisa menjadi pintuk untuk komunikasi.

"Megawati walaupun partai dan capresnya menang, harusnya membangun komunikasi jemput bola, sehingga mereka yang kalah merasa diperhatikan. Terutama partai-partai yang memang masih membuka ruang untuk kerjasama, seperti PD, PPP, maupun PAN. Sebagai tokoh nasional, tetap sangat penting bagi Megawati untuk memulai itu semua," katanya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya