Berita

Elpiji 12 Kg

Bisnis

Pertamina Kok Tega Mau Naikkan Lagi Harga Elpiji 12 Kg Awal 2015

SENIN, 06 OKTOBER 2014 | 10:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah Diminta Awasi Penjualan Gas Tidak Berstandar
PT Pertamina (Persero) kembali berencana menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) tahun depan. Padahal bulan September, harga elpiji non subsidi ini sudah naik. Wacana kenaikan ini sangat menyesakkan konsumen.
 
Vice President Corporate Co­mu­nication Pertamina Ali Mun­dakir mengatakan, kenaikan ter­sebut dilakukan karena harga elpiji 12 kg masih di bawah harga ke­ekono­mian. Akibatnya, peru­sahaan harus menanggung rugi setiap tahun.

“Kita merencanakan di awal 2015 akan kita naikkan sesuai de­ngan hasil konsultasi dengan pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” cetus Ali.

“Kita merencanakan di awal 2015 akan kita naikkan sesuai de­ngan hasil konsultasi dengan pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” cetus Ali.

Rencana kenaikan tersebut akan tertuang dalam roadmap ke­naikan harga elpiji 12 kg yang te­ngah dibahas. Kenaikan tersebut akan dilakukan secara bertahap hing­ga harga keekonomian. Di­per­kirakan, kenaikan tersebut akan berakhir di 2016. Dengan harga yang telah keekonomian, Pertamina yakin tidak akan mengalami kerugian lagi menjual elpiji 12 kg.

Isi roadmap tersebut di anta­ranya menaikkan harga elpiji 12 kg awal 2015 dan pertengahan 2015, kemudian awal 2016 dan per­tengahan 2016.

Sebelumnya, Pertamina pada September lalu sudah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya me­ngatakan, meski haganya sudah naik, Pertamina masih terus rugi.

“Jual elpiji 12 kg kami rugi Rp 5,7 triliun. Kalau dibelikan se­peda, penuh tuh Bandung dengan sepeda gratis,” timpalnya.

Wakil Menteri Energi dan Sum­ber Daya Mineral Susilo Sis­woutomo mengatakan, harga elpiji 12 kg akan naik secara ber­tahap hingga mencapai harga keekonomian. “Elpiji 12 kg ini bu­kan barang subsidi, jadi secara perlahan akan di­naikkan sesuai daya beli ma­syarakat menuju harga ke­eko­nomiannya,” imbuh dia.

Susilo mengatakan, pemakai el­piji tabung 12 kg merupakan ma­syarakat dan usaha golongan menengah ke atas, sementara rak­yat dan usaha kecil menggunakan gas kemasan 3 kg.

Ia juga mengatakan, kapasitas produksi elpiji dalam negeri sulit bertambah karena memang ca­dangannya tidak banyak. “Kita punya banyak gas, tapi gas alam bukan elpiji. Dengan de­mikian, kita mesti impor elpiji,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Susilo, peme­rintah bertekad mengurangi pe­makaian elpiji dengan mengem­bangkan jaringan gas kota yang memakai gas alam.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, kenaikan harga elpiji dan listrik menjadi salah satu penyumbang laju inflasi nasional pada Septem­ber 2014 sebesar 0,27 persen.

Direktur Ekskutif Energy Watch Mamit Setiawan mem­pre­diksi akan banyak masyarakat ber­alih ke gas elpiji 3 kg jika pe­merintah kembali menaikkan harga elpiji 12 kg. Selain itu, ke­naikan juga akan menimbulkan praktik pengoplosan gas yang semakin besar.

“Kenaikan ini harus dibarengi dengan pengawasan peredaran tabung gas,” timpalnya. Beberapa kalangan menilai, langkah Pertamina ini seakan tega menggenjet kon­sumen elpiji. Karena ini wacana ini dilakukan di tengah rencana ke­naikan harga BBM.

Dia bilang, dengan adanya ke­naikan itu permintaan elpiji 3 kg akan tinggi. Sementara jumlah yang kuota yang ditetapkan pe­merintah tetap sama. Dikha­watirkan, ini akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin cari keuntungan dengan menjual elpiji tidak berstandar. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya