Berita

Rumah Kaca

Puisi Para Najis

MINGGU, 05 OKTOBER 2014 | 22:11 WIB | OLEH: DR. A. MARYKE SILALAHI

CELAKALAH mereka yang bercampur baur di tengah-tengah yang najis
Yang mata dan telinganya melekat tertutup
Menjadi najis dengan sadar

Binasalah mereka yang bibirnya menggampangkan semua yang najis
Yang tangannya mengerayangi kantong-kantong di siang bolong
Kakinya menghadang anak kecil bukan tandingannya
Dan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah

Mereka mabuk menari dan berzinah dalam perbuatannya
Bermegah dalam pakaian rampasan
Mengorbankan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada berhala-berhala
Berpamer hasil pampasan di tengah-tengah para pemabuk
Saling adu tinggi teropong untuk menatap langit dari atas
Sehingga mereka memahitkan hati orang-orang penjual lampu dan
mempermalukan para imam dengan menista nasihat

Siang malam mereka berbicara dengan lidah dusta dan wajah malaikat
Menjarah hak orang-orang dengan suara penuh kelembutan
Kesesakan dan kedukaan orang lewat ditelinganya; wajah mereka sendu penuh pengertian
Ketika sesak dan duka teman yang tulus mencintainya perlu diuapkan,
mereka menghakimi karena
ketakutan kehilangan susu perahannya yang nikmat
Berpura-pura hidup saleh padahal memelihara roh-roh jahat di dalam gelap

Mereka menutup pancaran-pancaran air di tanah subur yang hampir dikuasainya
Meruntuhkan tembok-tembok kota yang akan ditinggalkannya
supaya terluput semua orang dari nikmatnya air dan tanah perjanjian
Menjadikan tandus semua daerah yang ingin dirajainya
supaya tiada orang lain yang tertarik menikmati hasil jerih payah suku-suku bangsa

Mereka merencanakan hal-hal yang jahat di waktu malam dan pembalasan di waktu siang
Sepuluh ribu pendakwa ada di sebelah kanan mereka
Para penagih hutang menginap di rumah mereka
Dan para penyamun tamu kebanggaan mereka

Mereka menggerutu melihat lumbung-lumbung orang lain tidak didatangi belalang
Mereka menista orang bijak yang tidak ambisius
Raja-raja minyak diperasnya terang-terangan
Serigala-serigala diberinya makan dengan tangannya sendiri
Terus mereka saling menukar sapi jantan dan sapi betina
sementara ular dan katak memenuhi rumah hingga kamar-kamar mereka.

Celakalah mereka. Binasalah. [***]

Jakarta, 19.02.2012/15.08.2014

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya