. Ari Soemarmo disebut-sebut bakal ditunjuk menjadi direktur utama PT Pertamina. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai Ari Soemarno tak layak menempati posisi tersebut karena diduga terlibat berbagai dugaan kasus korupsi
"Artinya dia (Ari Soemarno) tidak pas untuk jabatan itu. Soalnya Jokowi kan pengennya memberantas mafia migas, bagaimana kok kemudian mengangkat orang lama," ujar Boyamin dalam keterangan pers yang diterima redaksi (Minggu, 5/10).
Ari Soemarno adalah mantan Dirut Pertamina sekaligus bekas Dirut PT Pertamina Energy Trading (Petral), anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor minyak. Ari Soemarno saat menjabat Dirut Pertamina pernah diperiksa KPK terkait kasus suap oleh Innospec. Ltd. dalam program penundaan penerapan bensin bebas timbul pada 2005 dimana pejabat pejabat Pertamina dan Dirjen Migas pada waktu itu terbukti menerima suap sebesar 8 juta dolar AS atau kurang lebih Rp 80 miliar dengan asumsi Rp 10.000 per 1 rupiah
Ada lagi kasus pengadaan minyak Zetapi dari Malaysia yang merugikan negara menurut perhitungan BPK sebesar Rp 427 miliar. Kemudian
Ari juga pernah diperiksa Kejaksaan Agung terkait kasus Depo BBM Balaraja, Tangerang, yang mengakibatkan kerugian Rp 600 miliar.
Ari sendiri pernah diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap pejabat pertamina. Ari diperiksa sebagai saksi bagi tersangka mantan Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo dalam dalam kasus suap oleh Innospec. Ltd, perusahaan energi asal Inggris.
Dalam kasus ini KPK telah menetapkan satu tersangka yakni mantan Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo (SAM). Ia dijerat dalam dengan pasal 12 huruf a dan b Undang-undang no 31 tahun 1999 dan pasal 11 UU pemberantasan tindak pidana korupsi.
Kasus ini berawal dari hasil investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan KPK untuk mengusut kasus dugaan suap dalam memperlancar program penundaan penerapan bensin bebas timbal di Indonesia. Untuk kebijakan itu Innospec Ltd terbukti telah menyuap sejumlah mantan pejabat migas Indonesia.
Pengadilan Inggris telah menjatuhkan sanksi denda kepada Innospec sebesar US$12,7 juta. Produsen zat tambahan bahan bakar TEL itu telah terbukti menyuap pejabat migas Indonesia sebesar 8 juta dolar AS. Suap itu diberikan agar Indonesia menunda penerapan bensin bebas timbal yang mestinya sudah dilakukan sejak tahun 1999.
Boyamin menyarankan agar bekas Walikota Solo itu memilih pembantunya dikabinet nanti yang tidak punya catatan-catatan kelam dalam adanya dugaan keterlibatan kasus korupsi.
"Apalagi kan punya catatan catatan, ini kan kelihatan, bahwa Pertamina itu ingin diputer balik keluarga Soemarno. Berarti omongkosong, soal Jokowi ingin berantas mafia migas, kok ngangkat orang lama yang tidak bersih," ungkapnya.
[dem]