. Pernyataan Abraham Samad yang menyatakan kecewa atas terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR disesalkan banyak pihak. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai sebagai Abraham tak pantas mengumbar pernyataan demikian, karena melanggar tupoksinya sebagai pimpinan KPK.
"Jangan berkomentar seperti pengamat lah," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta (Jumat, 3/10).
"Saya kira sebaiknya masing-masing bekerja sesuai tupoksinya. Kita juga ingin lembaga seperti KPK bekerja untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih sesuai tupoksinya, begitu juga lembaga lainnya," sambung
Abraham, kata Fadli, seharusnya tidak mengeluarkan pendapat yang didasari isu. Sebagai ketua KPK, Abraham mustinya berbicara atas kenyataan yang telah terbukti, misalnya dalam putusan hakim.
"Saya kira namanya isu, isu kan macam-macam, apakah ada atau tidak. Jadi saya kira kita tidak mau dirugikan dengan segala macam isu yang belum tentu kebenarannya," paparnya.
Sebelumnya, Abraham Samad menyayangkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Abraham menyebut Setya berpotensi punya masalah hukum. Setya beberapa kali diperiksa KPK sebagai saksi dalam sejumlah kasus dugaan korupsi.
"KPK sangat prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum," ujar Abraham melalui pesan singkatnya, kemarin (Kamis 2/10).
Abraham mengatakan, KPK berharap bahwa sosok ketua DPR bersih dari dugaan korupsi.
"Sebenarnya KPK menginginkan ketua DPR yang terpilih itu orang yang tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum. KPK juga kecewa dengan terpilihnya Ketua DPR baru," kata dia.
[dem]