RMOL. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman menyiapkan strategi mengevakuasi WNI menyusul situasi politik yang semakin memanad di negara itu.
Dalam keterangan yang diterima redaksi dari KBRI Sana’a disebutkan bahwa ibukota Yaman dan kawasan utara Yaman menghadapi kemungkinan konflik bersenjata.
Kelompok Al Houthi akan meningkatkan aktivitas militer mereka dalam waktu dekat bila Pemerintah Yaman tidak memenuhi tuntutannya. Salah satu tuntutan Al-Houthi adalah mengembalikan harga BBM 2014 yang setara dengan harga BBM sebelum tahun 2011.
Sementara di wilayah selatan Yaman menghadapi ancaman konflik antara aprat keamanan dengan kelompok Al Qaeda.
Selain itu, ancaman penculikan dan kekerasan baik bermotif kriminal murni maupun politis terhadap warga asing masih terus terjadi. Situasi tersebut dikhawatirkan dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap WNI yang berdomisili di Yaman.
“KBRI mengimbau masyarakat Indonesia untuk selalu membawa identitas diri, meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan pribadi, keluarga, dan institusi, serta tidak terlibat dan terprovokasi dalam aktivitas politik dalam bentuk apapun,†demikian disampaikan KBRI Sana’a.
WNI juga diminta menghindari wilayah konflik ataupun lokasi rawan keamanan dan kegiatan politik. Sementara bilamana terdapat keperluan sangat mendesak untuk berkunjung ke lokasi-lokasi rawan keamanan atau istansi Pemerintah Yaman, WNI diminta meningkatkan kehati-hatian.
“Hindari keluar rumah seorang diri, terutama pada malam hari,†sambung KBRI Sana’a lagi.
Juga disebutkan bahwa KBRI Sana’a menyediakan fasilitas Hotline call center 24 jam KBRI dengan nomor +967 738 11 5555.
KBRI juga menyiapkan sarana dan prasarana bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan gangguan keamanan yang mengancam keselamatan WNI, seperti tempat perlindungan sementara, transportasi darat untuk tujuan pengamanan di wilayah ibukota Sana’a, serta persiapan bahan kebutuhan dasar dan pokok untuk keadaan darurat.
“(KBRI) mengingatkan kembali semua pihak terkait travel advisory yang telah dikeluarkan Kemlu agar membatasi niat kunjungan ke Yaman kecuali bila terdapat kepentingan yang sangat medesak,†demikian KBRI Sana’a.
[guh]