Berita

komjen suhardi alius

Komjen Suhardi Alius Dinilai Tepat Menjadi Kapolri

KAMIS, 25 SEPTEMBER 2014 | 16:14 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kriteria utama Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) mendatang harus seorang yang memiliki rekam jejak bersih dan berintegritas. Apalagi, Presiden terpilih Joko Widodo harus memberi perhatian khusus kepada Kepolisian, yang sejak masa reformasi sudah berbenah diri, namun rasanya belum cukup menjadi penopang demokrasi dan pemerintahan bersih.

Demikian disampaikan Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq, dalam acara peluncuran riset bertajuk "Menakar Kabinet Trisakti Jokowi-JK di TIM, Cikini, Jakarta, Rabu, (24/9). (Baca: Inilah Komposisi Kabinet Trisakti Jokowi-JK versi Intrans)

"Kabinet Trisakti Jokowi-JK tidak akan berjalan efektif jika tidak ditopang oleh penegakan hukum yang baik. Kejaksaan Agung, KPK dan Kepolisian harus dibenahi dengan serius, sehingga bisa menjadi penjaga pemerintahan bersih Jokowi-JK," tegasnya.


Intrans sendiri telah menggelar riset untuk mencari siapa yang tepat untuk masuk dalam kabinet mendatang, termasuk posisi Kapolri. Riset melalui beberapa tahap dan metode. Yaitu, riset terhadap nama-nama yang muncul di media dan polling. Setelah itu dilakukan pendalaman kriteria dan analisis figur dengan focus group discussion (FGD) yang dilakukan para ahli.

Dari hasil riset itu, Intrans menilai Komjen Suhardi Alius tepat menjadi Kapolri. Karena Kabeskrim itu dikenal memiliki integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. "Dia tidak pernah terkait mafia kasus atau apapun termasuk rekening gendut,” jelas Saiful mempertegas hasil rekomendasi riset Intrans untuk posisi Kapolri.

Apalagi, secara tradisional, Kapolri biasanya diambil dari desk Reserse dan Kriminal. "Dan saya pikir Suhardi sudah berada pada track yang benar sebagai Kabareskrim, Suhardi juga kooperatif dalam kasus-kasus besar seperti korupsi dan pelanggaran HAM,” ungkap Saiful menjelaskan. [zul]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya