Presiden terpilih Jokowi mengalokasikan 16 menteri dari parpol. Sejumlah kalangan menilai, itu terlalu banyak.
Apalagi, Jokowi sebelum pilÂpres sudah berkali-kali meÂngaÂtakan, koalisi pendukungnya tanÂpa syarat, tidak ada bagi-bagi kurÂsi menteri.
Apakah perubahan sikap JoÂkowi ini karena parpol penÂduÂkung meminta jatah kursi menÂteri?
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya PaÂloh mengatakan, parpol penÂduÂkungÂÂÂnya tidak meminta jatah menÂteri.
“Ah, tidak ada itu bagi-bagi jaÂtah menteri. Toh yang dipilih dari parpol adalah yang profesional di biÂdangnya,†kata Surya Paloh keÂpada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:Kenapa menteri dari parpol masih banyak?Presiden terpilih Jokowi telah meÂngumumkan komposisi kaÂbiÂnet yang terdiri dari 18 menteri proÂfesional murni dan 16 menteri dari parpol. Menurut saya itu cuÂkup memberikan gambaran bahÂwa ini kabinet profesional yang baÂgus dan tepat. Saya berharap komÂÂÂposisi itu bisa menjadi andalÂan dan tim kerja pemerintahan ke depan.
Di awal ngomongnya kabinet ramping, kok malah gemuk juÂga?Secara kuantitatif presentasi proÂfesional murni dalam kabinet Jokowi-JK lebih banyak dibanÂdingÂkan orang parpol. Tapi harus kita sadari, banyak orang parpol yang memiliki profesionalitas yang cukup baik di bidangnya.
Jokowi pernah bilang tidak ada bagi-bagi kursi menteri baÂgi parpol pendukung, ini baÂgaiÂmana? Kalau ada yang bilang ini adaÂlah bagi-bagi jatah, itu interÂpreÂtasi yang salah.
Kenapa?Karena ada anggapan seakan-akan parpol tidak memiliki hak saÂma sekali, itu salah. Parpol meÂmiliki hak untuk masuk kabinet. Tapi parpol menghargai hak preÂroÂgatif presiden dalam pengisian pos-pos menteri itu.
Bukankah itu namanya bagi-bagi jatah menteri? Tidak ada bagi-bagi jatah menÂteri. Yang ada adalah hak preÂroÂgatif presiden dalam menunjuk pemÂbantunya sebagai menteri, baik dari kalangan parpol atau non parpol.
Kalau tidak ada jatah menÂteri, kenapa 16 menteri dari parÂÂpol? Kok dikesankan ada bagi-bagi kursi menteri. Orang parpol yang mengisi nanti harus memerankan fungsinya di kementerian agar berjalan dengan baik.
16 menteri ini bukan tekanan dari parpol?Siapa yang berani tekan Pak JoÂkowi. Ayo sebutkan, parpol maÂna yang berani menekannya. Saya rasa tidak ada. Bahkan NasÂdem sejak awal mendukung koaÂlisi tanpa syarat itu tidak berani menekan.
Apa pimpinan parpol diajak bicara menentukan menteri?Tentunya kami akan diajak biÂcara. Tapi saya belum tahu kapan.
Apa Anda sudah dihubungi?Sampai hari ini belum.
Kalau Anda ditawari menÂteÂri, bagaimana?Kalau saya bukan lagi masanya masuk dalam posisi kabinet.
Bagaimana koalisi Jokowi-JK menghadapi koalisi merah puÂtih di parlemen nanti?Pemerintahan Jokowi-JK meÂmiliki resep khusus yang jitu mengÂÂhadapi parlemen nanti.
Apa itu?Begini, sepanjang niatnya unÂtuk membangun bangsa yang lebih baik, dan menempatkan keÂpentingan nasional di atas keÂpenÂtingan pribadi serta kelomÂpokÂnya, saya optimistis duÂkungan rakyat tidak akan berÂkurang.
Menghadapi kekuatan koalisi merah putih adalah dinamika terÂsendiri. Itu bagus sekali kalau di parÂlemen terjadi check and baÂlance. Ini menghidupkan sistem deÂmokrasi kita. ***