Berita

Politik

Jokowi Diingatkan Soal Ancaman Meledaknya Konflik Tanah di Batam

SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 | 16:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diminta memperhatikan persoalan konflik lahan, terutama yang terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Jokowi harus tahu bahwa wilayah Batam berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kami yakin akumulasi persoalan sengketa lahan di Batam akan meledak. Sebaiknya Jokowi memberi perhatian khusus terhada wilayah ini," ujar Kepala Perwakilan Jokowi Watch Kepri di Jakarta, Supendy dalam keterangan persnya di Jakarta (Selasa, 23/9).

Dia ingatkan Jokowi, permasalahan tanah bisa merusak roda pemerintahan seperti yang dialami Presiden SBY. SBY misalnya terbukti mengingkari janjinya memberikan tanah 1 juta hektar kepada masyarakat yang tidak mampu, gagal menyelesaikan sengketa pertanahan antar masyarakat, dan tak menyelesaikan sengketa tanah antara masyarakat dengan pengusaha.


"Sebanyak 70 persen kasus pertanahan di Batam adalah kasus perambahan dan pembangunan hutan lindung atau hutan konversi. Latas dibangun oleh pemerintah kota Batam dan pihak swasta menjadi perumahan, pertokoan, perkantoran dan mall," jelas Supendi yang didampingi Direktur Eksekutif Jokowi Watch, Tigor Doris S.

Dikatakan dia, potensi konflik yang dipelihara oknum Aparatur Sipil Negara di Batam harus diperhatikan Jokowi karena kalau tidak akan jadi beban pemerintahannya. Potensi keresahan pertanahan semakin menjadi dipicu oleh sikap aparatur negara di Batam mulai dari lurah, camat, walikota dan gubernur serta DPRD maupun kantor Badan Pertanahan Nasiopnal Kota Batam yang sengaja mendiamkan permasalahan konflik pertanahan yang terjadi.

Pria yang sedang menyiapkan kantor sekretariat Jokowi Watch di perumahan Orchid Park Batam itu menambahkan, pendiaman ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha di Batam banyak yang menggunakan jasa oknum-oknum untuk mendapatkan tanah negara dengan jalan melawan hukum.

"Di sana, banyak oknum polisi dan anggota marinir yang membekingi perilaku jahat ASN itu. Maka wajar jika sering terjadi keributan antara anggota TNI dan polisi disana," jelasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya