Berita

a. bakir ihsan/net

Politik

POLEMIK RUU PILKADA

Demokrat Belum Tentu ke Koalisi PDIP

SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | 15:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Partai Demokrat memang telah menyatakan secara resmi mendukung pemilihan kepala daerah bukan oleh DPRD. Namun, dukungan partai besutan Presiden SBY itu tidak otomatis bisa dikalkulasi sebagai bagian dari koalisi partai politik pendukung Pilkada langsung yang 'disokong' PDIP.

Demikian disampaikan dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan, sesaat lalu (Senin, 22/9).

Menurut Bakir, suara Demokrat di parlemen tidak otomatis dapat dihitung menjadi bagian dari suara pendukung Pilkada karena mereka memberikan 10 syarat dukungan terhadap Pilkada langsung.


Syarat-syarat itu antara lain adanya uji publik atas integeritas dan kompetensi cagub, cabup, cawalikot, efisiensi biaya pilkada, pengaturan kampanye dan pembatasan dana, sampai pada masalah pencegahan kekerasan dan pertanggung jawaban hukum calon atas keputusan pendukungnya dan bisa berujung diskualifikasi calon.

"Demokrat menegaskan ke-10  syarat ini harus diakomodir dalam UU Pilkada. Apabila 10 syarat ini tidak masuk dalam UU Pilkada, bisa jadi Demokrat akan bersikap abstain, yang dengan demikian akan tetap menguntungkan koalisi Merah Putih dengan catatan PPP dan PAN masih dalam koalisi," papar dia.

Tentu saja, kata dia, bila syarat-syarat yang dimajukan Demokrat diakomodir dalam RUU Pilkada, maka bisa dikalkulasi Pilkada langsung tetap berjalan, tentu dengan ekses-ekses negatif yang bisa lebih dilokalisir.

Lebih lanjut menurut Bakir, sikap Demokrat yang demikian mempertegas bahwa bintang mercy, sebagaimana disampaikan oleh SBY, tidak bergabung dengan Koalisi Merah Putih maupun koalisi PDIP.

"Dengan 10 syarat yang diajukan ini, Demokrat ingin menegaskan eksistensi dirinya yang tidak berkoalisi, tapi tetap mendukung Pilkada langsung yang lebih baik," pungkas Bakir Ihsan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya