Berita

Hukum

Penyidik KPK Panggil Anak dari Ratu Atut

SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | 11:43 WIB | LAPORAN:

Anak dari Gubernur Banten non aktif Ratu Atut Chosiyah, Andika Hazrumi kembali dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (22/9). Andika akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang menjerat Ratu Atut sebagai salah seorang tersangka.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RAC," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi.

Dalam perkara yang sama, penyidik juga memanggil Yuni Astuti dari kalangan swasta. Dia juga akan diperiksa sebagai saksi kasus tersebut.


Adapun Andika sebenarnya telah diagendakan diperiksa pada Senin (15/9) lalu. Namun, yang bersangkutan tak hadir. Nah, Rabu (17/9), Andika menyambangi kantor KPK untuk mengkonfirmasi hal itu. Menurut Andika dirinya tak memenuhi panggilan lantaran belum menerima surat panggilan pemeriksaan.

Dikatakan Andika, dirinya tinggal di Serang, Banten. Sementara surat dari KPK dikirim ke alamat rumah yang berada di Jalan Suryalaya, Bandung, Jawa Barat.

"Jadi direschedule, Senin," ucap Andika sebelum meninggalkan gedung KPK, Jakarta.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Gubernur Banten non aktif, Ratu Atut Chosiyah dan adiknya Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi alkes Dinas Provinsi Banten tahun anggaran 2011-2013. Peran Atut dalam kasus dugaan korupsi ini adalah menyalahgunakan wewenang selaku Gubernur Banten sehingga merugikan keuangan negara.

Atut disangkakan menerima suap dengan jalan pemerasan. Atut diduga melakukan pemerasan terhadap kalangan Pemerintah Provinsi Banten dan pihak swasta. Sangkaan yang dikenakan terhadap Atut sebagai penyelenggara negara masuk dalam lingkup pasal penerimaan.

Ratu Atut dan Wawan disangkakan KPK melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Ratu Atut Chosiyah maupun Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan sebelumnya sudah ditetapkan tersangka oleh KPK terkait kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Banten.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya