Berita

AS Hikam

Politik

Mega-Prabowo Jadi Ketum, Semakin Meneguhkan Pengkaderan PKS Paling Sukses

SABTU, 20 SEPTEMBER 2014 | 17:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemilihan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra secara aklamasi semakin membuktikan sebagian partai di Indonesia masih terpaku terhadap figur.

Apalagi, pada saat bersamaan, DPD PDIP se-Indonesia kembali meminta Megawati Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum.

"Seperti halnya Partai Demokrat (PD), Nasdem, Hanura dan PDIP, Gerindra masih identik dengan pendirinya, khususnya PS (Prabowo Subianto) dan keluarga. Tentu saja dalam hal ini PDIP masih memegang rekor paling lama," jelas pengamat politik senior AS Hikam (Sabtu, 20/9).

Menurutnya, parpol-parpol berkultur politik patrimonial seperti ini, masih akan tetap menjadi model umum di negeri ini, kendati rakyat semakin condong memilih parpol yang memang berkualitas ketimbang karena kharisma tokoh-tokoh elitnya.

Hal ini berbeda dengan Partai Golkar, PKS, PAN, PKB, dan PPP. Walaupun parpol-parpol ini masih sangat tergantung pada figur-figur elit, namun ada kecenderungan tak terlalu besar seperti PDIP, Nasdem, Gerindra, Demokrat, dan Hanura.

Meski memang, dinamika di internal parpol-parpol ini juga mengalami pasang naik dan pasang surutnya.

"Misalnya, Golkar yang kian mengalami friksi internal elitnya dan berujung pada munculnya parpol-parpol sempalan. PPP juga mengalami stagnasi dan terpecah saat ini. PAN dan PKB masih relatif solid. Sementara PKS mungkin adalah parpol yang sukses dalam pengkaderan kendati sedang mengalami krisis legitimasi gara-gara kasus korupsi oknum elitnya," demikian Hikam. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Badan Intelijen Pertahanan Bisa Dipertimbangkan Hadapi Ancaman Siber

Jumat, 01 November 2024 | 00:02

Pakar Hukum: Kerugian Suap Menyuap Jauh Lebih Besar

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:50

PNM Sukses Sabet Penghargaan Lewat Pemberdayaan Ultra Mikro

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:30

Ridwan Kamil Senang Ditraktir Makan Malam Prabowo

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:19

Ugal-Ugalan dan Tabrak Warga, Sopir Truk Diamuk Massa Di Tangerang Kota

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:00

Erni Aryanti Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut 2024-2029

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:22

Mendag Sebelumnya Juga Impor Gula, Kejagung Jelaskan Kenapa Era Tom Lembong Diusut

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:02

Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper, Pengusaha Ini Sudah Sering Dilaporkan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:39

Giant Sea Wall Penting untuk Perlindungan dan Peningkatan Ekonomi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:16

AHY Dorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:02

Selengkapnya