Berita

hery sucipto

Kinerja BNPT Tak Maksimal, Jokowi-JK harus Evaluasi

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2014 | 21:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla diminta untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Demikian disampaikan Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (18/9).

"Sejauh ini saya menilai kinerja BNPT tidak maksimal dan terjebak pada rutinitas dan formalitas kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan," kata Hery.

Ia menjelaskan, peran-peran yang dilakukan BNPT selama ini tidak mampu membendung dan mencegah gerakan terorisme dan radikalisme.

"BNPT sering melakukan diskusi, FGD, seminar, sosialisasi soal deradikalisasi, dan sejenisnya. Tapi aksi teror dan maraknya gerakan radikal terus terjadi. Fakta ini seakan mengkonfirmasi BNPT gagal melakukan tugasnya," papar Hery.

Selain itu, lanjut kader muda Muhammadiyah ini, melakukan program deradikalisasi di luar negeri (kedutaan/perwakilan RI) tidak tepat. Itu justru salah sasaran.

"Yang di dalam negeri saja tidak maksimal, kok malah melakukan itu di luar negeri. Ini mubazir, sama halnya menghamburkan uang rakyat," tandasnya.

Dengan anggaran APBN Rp 300 miliar, seharusnya BNPT dapat melakukan upaya penanggulangan terorisme dan mencegah munculnya gerakan-gerakan radikal di tanah air, termasuk munculnya ISIS.

Untuk itu, Jokowi-JK diminta mengevaluasi keberadaan BNPT. Lebih baik, lembaga itu dilebur ke dalam Kemenko Polhukam. "Itu bagian efisiensi dan penghematan seperti yang dicanangkan Jokowi-JK," pungkasnya. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Badan Intelijen Pertahanan Bisa Dipertimbangkan Hadapi Ancaman Siber

Jumat, 01 November 2024 | 00:02

Pakar Hukum: Kerugian Suap Menyuap Jauh Lebih Besar

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:50

PNM Sukses Sabet Penghargaan Lewat Pemberdayaan Ultra Mikro

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:30

Ridwan Kamil Senang Ditraktir Makan Malam Prabowo

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:19

Ugal-Ugalan dan Tabrak Warga, Sopir Truk Diamuk Massa Di Tangerang Kota

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:00

Erni Aryanti Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut 2024-2029

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:22

Mendag Sebelumnya Juga Impor Gula, Kejagung Jelaskan Kenapa Era Tom Lembong Diusut

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:02

Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper, Pengusaha Ini Sudah Sering Dilaporkan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:39

Giant Sea Wall Penting untuk Perlindungan dan Peningkatan Ekonomi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:16

AHY Dorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:02

Selengkapnya