Berita

Agung Laksono

Wawancara

WAWANCARA

Agung Laksono: Kami Tak Mau Kisruh Berlanjut Karena Yang Untung Partai Lain

RABU, 17 SEPTEMBER 2014 | 09:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sempat mengancam memecat Agung Laksono dari Wakil Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.

Tapi setelah keduanya bertemu, bulan lalu, tidak terlihat lagi ada gejolak. Bahkan Sabtu (13/9), Aburizal Bakrie (ARB) menghadiri acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) Kosgoro 1957 yang dipimpin Agung Laksono.

Menanggapi hal itu, Agung Laksono mengatakan, dirinya dan ARB sadar bahwa bila kisruh terus terjadi, maka situasi ini dimanfaatkan pimpinan partai lain.


“Saya dan Pak ARB takut terjadi perpecahan karena yang untung partai lain.
Makanya kami ingin menjaga soliditas antar kader Partai Golkar,” kata Agung Laksono kepada Rakyat Merdeka di Jakarta.
 
Berikut kutipan selengkapnya;

Tampaknya Anda sudah akur lagi nih dengan ARB?
Kami tidak mau kisruh terus berlanjut. Makanya saya berinisiatif menemui Pak ARB. Sebab, sudah ada pimpinan partai lain menyampaikan ingin di atas Golkar dengan merampas basis suara Golkar karena gonjang-ganjing ini.

Siapa yang memanfaatkan konflik itu?
Pimpinan partai lain. Mereka mencoba memanfaatkan kekisruhan yang terjadi di Partai Golkar. Tentu kami tidak mau itu terjadi.

Apa hasil pertemuan itu?
Paling tidak sudah ada win-win solution agar mencegah orang lain memanfaatkan kekisruhan ini untuk menjatuhkan dan memecah belah Golkar.

Solusinya apa?
Saya katakan ingin Munas Golkar berikutnya sesuai dengan AD/ART. Tapi masalah pelaksanaan, terserah DPP Partai Golkar.

Sebelumnya Anda ngotot Munas  digelar Oktober 2014. Kenapa sekarang ikut agenda DPP Golkar?
Begini, saya tetap berpendapat Munas harus berdasarkan AD/ART kok, yakni Oktober 2014. Tapi DPP selaku penyelenggara memegang hasil rekomendasi Munas Riau.

Anda siap kalau Munas diselenggarakan 2015?
Saya selalu siap. Kalau diselenggarakan tahun ini saya siap. Kalau di 2015 juga saya siap. Untuk mengetahui kepastiannya, saya tanya ke DPP Golkar.

Apa jawaban DPP?
Mereka mengatakan, Munas Golkar akan diselenggarakan Januari 2015.

Anda menerimanya?
Saya kira Januari 2015 tidak terlalu lama. Yang saya kedepankan adalah situasi atau kondisi kader di partai cukup kondusif dan baik. Orang yang tadi berharap-harap terjadi perpecahan karena kisruh pelaksanaan Munas Golkar jadi kecele.

Bagi partai yang cukup tua di Indonesia, kalau berbeda pendapat adalah lumrah. Tapi jangan sampai menjurus perpecahan yang merugikan partai.

Selain itu, agenda nasional lebih penting dibahas demi rakyat, daripada bolak-balik ngomongin kekisruhan.

Masih ada kader Kosgoro 1957 yang ingin Munas Golkar digelar Oktober 2014. Komentar Anda?
Saya tetap menghargai pandangan dan keinginan kawan-kawan di Kosgoro 1957. Tapi fakta di lapangan juga harus dipertimbangkan.

Anda tetap maju sebagai calon ketua umum Golkar?

Saya tak akan mundur selangkahpun dari calon Ketua Umum Partai Golkar. Sebab, saya mengemban amanah dari kader-kader Kosgoro 1957.

Untuk mencapai ke sana, harus melihat lapangan. Saya tidak mengubah rencana. Hanya saja mencermati situasi dan kondisi yang ada.

Kalau Munas terpaksa harus digelar Januari 2015, maka sesuai pembicaraan dengan Pak Ical, harus keluar dalam bentuk keputusan dari forum resmi, yakni dalam Rapimnas yang akan diselenggarakan awal November 2014.

Anda yakin menang dalam Munas?

Yang penting saya tidak boleh mendahului suratan takdir dari Tuhan. Tapi rasa percaya diri harus dibangun. Itu didasarkan pada hasil pendekatan saya selama ini.  Saya melakukan pendekatan persuasif dan dialogis. Pendekatan juga dilakukan dengan rasionalitas dan ideologis. Bukan transaksional dan pragmatisme.

Saya sering mengatakan dalam setiap kegiatan politik tentu ada political cost. Misalnya, biaya pertemuan, perjalanan ke daerah. Itu semua butuh cost. Tapi kalau sudah di atas atau di luar itu sama saja dengan money politics, itu selalu saya hindari. Saya tidak setuju dengan cara-cara itu.

Kenapa?
Saya khawatir ke depan, kita tidak bicara secara rasional, ide atau gagasan lagi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya