Berita

ahmad fuad fanani

Instabilitas Politik Tak Terelakkan kalau Pilkada lewat DPRD

SELASA, 16 SEPTEMBER 2014 | 20:18 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Anggapan bahwa kalau pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung diubah menjadi dipilih DPRD hanya akan merugikan lembaga survei dinilai sebagai guyonan dan terlalu menyederhakan masalah. Pasalnya, pilkada langsung adalah bagian dari deliberative democracy yang memberikan hak politik pada rakyat untuk berpartisipasi langsung pada proses-proses pemilu.

"Jadi tidak semua proses diwakilkan ke elite politik saja. Di Amerika sebetulnya pemilu langsung juga, cuma dibedakan ada popular vote dan electoral vote," tegas pengamat politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Fuad Fanani, (Selasa, 16/9).

Menurut Fuad, ada yang prinsipil dalam soal pilkada langsung atau lewat DPRD. Yaitu,  tentang pentingnya bangunan sistem kenegaraan Indonesia.

"Kita memakai sistem presidensial, makanya presiden dipilih langsung oleh rakyat agar mendapat legitimasi kuat. Dulu sistem parlementer ditolak karena eksekutif lemah dan gampang diintervensi dan bahkan diturunkan oleh legislatif. Akibatnya, program-program pembangunan dan pemberdayaan rakyat jadi tidak tuntas. Karena kita memilih sistem presidensial, maka turunan ke bawahnya mestinya harus sama," ungkapnya.

Karena itu, dia menambahkan, setidaknya terdapat dua potensi kerugian terbesar yang akan dialami apabila pilkada lewat DPRD. Pertama, akan terjadi instabilitas demokrasi karena DPRD bisa mengajukan interpelasi dan menurunkan kepala daerah setiap saat.

"Jika ini terjadi, DPRD bisa menyandera kepala daerah dengan kepentingan-kepentingannya," ujar tokoh muda Muhammadiyah jebolan Flinders University-Australia ini.

Kedua, hilangnya mekanisme punishment pada kepala daerah yang tidak bekerja serius. Jika melalui pilkada langsung, rakyat bisa mengukumnya dengan tidak memilih lagi incumbent yang tidak serius bekerja.

"Tapi kalau pilkada lewat DPRD, kalaupun kepala daerahnya tidak serius bekerja tapi ia bisa "menguasai" DPRD, dan melenggang ke kekuasaaan lagi," imbuh  Direktur Riset MAARIF Institute ini.

Fuad mengakui bahwa dalam pelaksanaan pilkada secara langsung selama ini terdapat permasalahan. Namun dia mengingatkan, cara menyelesaikannya bukan berarti harus kembali ke ke belakang atau dipilih DPRD.

"Pihak-pihak yang tidak puas dengan pilkada langsung dan ingin kembali ke belakang itu seperti orang yang berenang di lautan. Saat sudah sampai di tengah, tiba-tiba dia ragu. Mereka ragu jangan-jangan di depan ada ikan hiu yang (akan) memakannya, akhirnya mereka balik ke tepian lagi. Padahal, bisa jadi pas balik itu mereka bertemu ikan paus yang mengancam dan siap memakannya juga," demikian Fuad bertamsil. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Badan Intelijen Pertahanan Bisa Dipertimbangkan Hadapi Ancaman Siber

Jumat, 01 November 2024 | 00:02

Pakar Hukum: Kerugian Suap Menyuap Jauh Lebih Besar

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:50

PNM Sukses Sabet Penghargaan Lewat Pemberdayaan Ultra Mikro

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:30

Ridwan Kamil Senang Ditraktir Makan Malam Prabowo

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:19

Ugal-Ugalan dan Tabrak Warga, Sopir Truk Diamuk Massa Di Tangerang Kota

Kamis, 31 Oktober 2024 | 23:00

Erni Aryanti Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Sumut 2024-2029

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:22

Mendag Sebelumnya Juga Impor Gula, Kejagung Jelaskan Kenapa Era Tom Lembong Diusut

Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:02

Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper, Pengusaha Ini Sudah Sering Dilaporkan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:39

Giant Sea Wall Penting untuk Perlindungan dan Peningkatan Ekonomi

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:16

AHY Dorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah untuk Rakyat

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:02

Selengkapnya